NEW YORK, (Panjimas.com) — Organisasi Pangan PBB (FAO) melaporkan bahwa krisis pangan yang terjadi di Afghanistan, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Sudan Selatan dan Yaman meningkatkan akibat konflik yang terjadi sepanjang tahun lalu.
Dalam laporannya, FAO menginformasikan sekitar 56 juta orang di Suriah, Somalia, dan Chad membutuhkan bantuan pangan mendesak, dikutip dari AA.
Perang panjang di beberapa negara telah menyebabkan kelaparan dan kekeringan yang mencapai “tingkat yang tidak dapat diterima”.
FAO juga menyatakan kekerasan terhadap petugas kemanusiaan meningkat, bahkan sebagian lembaga-lembaga kemanusiaan harus menangguhkan kegiatan bantuan mereka.
Laporan FAO tersebut menyatakan bahwa krisis kemanusiaan terbesar di dunia dialami di Yaman.
Selain itu, selama 6 bulan terakhir tahun 2018, 13 juta warga tak memiliki keamanan pangan karena meningkatnya konflik bersenjata di Republik Demokratik Kongo.[IZ]