ISTANBUL, (Panjimas.com) — Pertemuan kerja sama tentang pembentukan jaringan masyarakat nasional Bulan Sabit Merah dan Palang Merah di kawasan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) digelar pada Senin (28/01) di Istanbul.
Pertemuan yang diselenggarakan oleh Bulan Sabit Merah Turki itu bertujuan mengurangi penderitaan masyarakat di 57 negara anggota.
“Jaringan ini akan memperkuat gerakan Bulan Sabit Merah-Palang Merah di wilayah OKI,” ujar Kerem Kinik, Kepala Bulan Sabit Merah Turki (Kizilay), dalam pidato pembukaannya.
“Saya meyakini pertemuan ini merupakan kesempatan penting untuk membahas tanggung jawab kita bersama, berbagi pengalaman, dan menyatukan kekuatan kita melawan masalah kemanusiaan di wilayah OKI,” imbuhnya, dikutip dari AA.
Kerem Kinik menuturkan bahwa sebagian besar konflik di seluruh dunia pada 2015 didokumentasikan di wilayah OKI, yang juga menampung 61,5 persen populasi pengungsi global.
Dia juga mengatakan sekitar 90 juta orang (71 persen) yang membutuhkan bantuan kemanusiaan tinggal di negara-negara OKI.
Dalam pertemuan itu, Gilles Carbonnier, wakil presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan, komitenya berharap banyak pada pembentukan jaringan tersebut.
“Sebagian besar operasi kami berfokus pada negara-negara di kawasan OKI. Konflik, krisis, dan perang [di wilayah ini] punya konsekuensi mendalam. Jadi, kerja sama ini penting untuk mengatasi masalah-masalah tersebut,” tukasnya.
Secara terpisah, Ali Buhedma, Kepala Komite Islam Bulan Sabit Internasional (ICIC), menyatakan rasa bangganya karena menyaksikan kekuatan persatuan LSM.
“Lewat kegiatan-kegiatannya, Bulan Sabit Merah Turki memainkan peran utama di dunia,” ujar Buhedma.
“Kami optimistis membangun kerja sama antara Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Turki,” tandasnya.[IZ]