Jakarta (Panjimas.com) – Menanggapi ucapan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) Said Aqil Siradj yang mengatakan imam Masjid, Khatib dan KUA harus berasal dari NU, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais menilai, pernyataan Said terlalu ego sektoral.
“Said perlu belajar dari kebersamaan 212. Dimana semuanya mendahulukan kebersamaan umat Islamnya tanpa membeda-bedakan. Kayak 212 itu kan kebersamaan umat Islam seluruh sektor ada, seluruh ormas juga terlibat. Jadi, sebaiknya kita belajar dari situ, ” kata Hanafi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/1).
Menurut Hanafi, apa yang diucapkan Said juga tidak aturan hukumnya. Ia yakin masyarakat tidak akan berpengaruh dengan hal itu. “Ya saya kira terserah sajalah mau ngomong apa, masyarakat saya kira enggak akan terpancing dengan statement-statement yang sifatnya pecah belah kek gitu ya,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PB NU Said Aqil Siradj, turut hadir dalam acara hari jadi Muslimat NU ke 73 di Gelora Bung Karno,Jakarta. Dia menuturkan, baik NU secara keseluruhan maupun Muslimat mempunyai peran di tengah-tengah masyarakat.
“Peran agama, harus kita pegang. Misalnya, Imam masjid, khatib-khatib, KUA-KUA, Kantor Urusan Agama, harus dari NU. Kalau dipegang selain NU, salah semua,” ucap Said Aqil di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (27/1).(des)