JAKARTA, (Panjimas.com) – Hampir semua media hari ini memberitakan pernyataan Ketum PBNU, KH Said Aqil Siroj (SAS) yang menyatakan bahwa “Selain NU salah semua, maka Imam sholat, Khotib, petugas KUA sampai Menteri Agama harus dari NU. Sebab selain dari NU maka salah semua”. Demikian ucapan dari SAS dalam acara di Hari Lahir (Harlah) Muslimat Nahdatul Ulama di Gelora Bung Karno (GBK) pada hari Ahad (27/1).
Untuk itu redaksi telah minta tanggapan dari tokoh Nasional yang juga seorang pengurus MUI Pusat, Anggota Dewan pakar ICMI Pusat yang juga mantan Jendral Polri, yakni Anton Tabah Digdoyo.
“Said Aqil itu ngomong apa ? Publik makin bingung melihat ulahnya. Kemarin itu dia menyalah menyalahkan Sunnah Rasulullah seperti: laki laki yang berjenggot itu goblog, Shof sholat gak usah rapat biar setan setan ndesel, dsb. Nah kini bilang selain NU itu salah jangan sampai yang bukan NU jadi Imam Sholat jadi Khotib, jadi petugas KUA, bahkan jadi Mentri Agama? Ini jelas omongan ngawur tanpa hujjah,” ujar Anton Tabah.
Dirinya juga menambahkan apakah KH SAS itu tak peka hati memilah antara perbedaan akidah dengan penyimpangan? Sehingga memvonis di luar NU salah semua? Maka dirinya juga mengatakan kalau sudah begini yang intoleran itu siapa, yang aliran keras itu siapa, yang suka nyalah-nyalahkan pihak lain itu siapa, yang merasa benar sendiri itu siapa yang radikal siapa?
Bahkan KH SAS sering mengatakan tentang ciri-ciri Wahabi itu adalah merasa benar sendiri dan yang lain salah. “Nah jadi yang Wahabi itu sekarang siapa?,” tanya Anton Tabah.
Ternyata semua ciri tadi diatas ada pada dirinya. Allah SWT membuka aibnya SAS sendiri secara tak ia sadari.
“Yauma tublasaroir, famaalahum minquwatin walaa naasir… Secara tak sadar ia pula pemecah belah umat Islam persis yang diindikasikan selama ini dan banyak dikeluhkan umat Islam dan tokoh tokoh Islam selama ini.
“Maka saya ingatkan kepada saudara Said supaya segera bertaubat pada Allah dan minta maaf pada seluruh umat Islam atas kata katanya yang sangat melukai hati umat Islam tersebut,” pungkas mantan Jendral Polri yang kini aktif berdakwah tersebut. [ES]