ALJIR, (Panjimas.com) — Gerakan Masyarakat untuk Perdamaian, Partai Islam terbesar Aljazair, secara resmi mencalonkan pemimpinnya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden negara itu pada bulan April mendatang.
Dalam pernyataan pada hari Sabtu (26/01), G-30-S mengatakan pemimpinnya Abderrazak Makri akan bersaing memperebutkan jabatan dalam pilpres 18 April mendatang.
Pernyataan tersebut mengatakan keputusan untuk mencalonkan Makri dalam perhelatan itu dengan suara bulat didukung oleh Dewan Syura, Badan pembuat keputusan tertinggi Gerakan Masyarakat untuk Perdamaian, dikutip dari Anadolu.
Abderrazak Makri adalah tokoh Islam kedua yang mengumumkan rencana untuk mengikuti pemilihan setelah Abdelkader Ben Qureina, Kepala Gerakan Konstruksi Nasional.
Gerakan Konstruksi Nasional didirikan beberapa tahun yang lalu oleh para pemimpin pembangkang dari Gerakan Masyarakat untuk Perdamaian.
Sejauh ini, sejumlah kandidat telah mengumumkan rencana untuk mencalonkan diri dalam pemilihan, sementara Presiden petahana Abdelaziz Bouteflika, 81 tahun, belum mengungkap niatannya maju dalam pilpres.
Bouteflika, yang memerintah Aljazair sejak tahun 1999, biasanya mengumumkan keinginannya untuk maju sebagai kandidat capres pada menit terakhir batas waktu yang sah, yang bertepatan pada 3 Maret.[IZ]