ISLAMABAD, (Panjimas.com) — Pemerintah China mengakui Taliban sebagai “kekuatan politik” di tengah partisipasinya dalam proses perdamaian Afghanistan.
Duta Besar China di Islamabad Yao Jing juga memuji peran Pakistan dalam memfasilitasi proses perdamaian Afghanistan – termasuk memfasilitasi perundingan Taliban-AS – dan membantu menyelesaikan konflik di Afghanistan.
“China akan memilih Taliban sebagai kelompok politik karena sekarang mereka menjadi bagian dari proses politik Afghanistan dan mereka memiliki sejumlah masalah politik,” ujar Yao Jing, dilansir dari DAWN.
Pemerintah China telah menjalin kontak dengan pemerintah Afghanistan dan Taliban, dan utusan khususnya sudah mengunjungi kantor politik Taliban di Doha.
“China mendukung semua upaya perdamaian Afghanistan karena rakyat Afghanistan layak mendapatkan perdamaian dan stabilitas,” imbuh Dubes itu.
Pada 14 Januari, negosiator perdamaian Amerika Serikat Serikat Zalmay Khalilzad mengunjungi Beijing dan bertemu dengan para pejabat Tiongkok.
“Saya senang bisa berdiskusi dengan pejabat senior China yang berkomitmen untuk keberhasilan perdamaian Afghanistan. Kami membahas dukungan regional untuk proses perdamaian inklusif bagi seluruh warga Afghanistan & memastikan agar Afghanistan tak pernah lagi berfungsi sebagai platform untuk terorisme,” kicau Khalilzad usai pertemuannya dengan para pejabat China.
Desember lalu, Pakistan telah mengatur perundingan antara Washington dan Taliban, sehingga membuka jalan bagi penyelesaian konflik yang telah berlangsung selama 18 tahun.
Pada tahun 2015, Pakistan memfasilitasi perundingan langsung putaran pertama antara pemerintah Afghanistan dan Taliban di Islamabad, tetapi prosesnya mandek setelah Taliban mengumumkan kematian pemimpin lama mereka Mullah Omer, yang memicu perebutan kekuasaan sengit di dalam milisi.
Peluang untuk memulai kembali proses itu semakin mengecil menyusul tewasnya penerus Omer, Mullah Mansur, dalam serangan pesawat drone AS pada 2016 di Pakistan, dekat perbatasan Afghanistan.
Sejak itu, beberapa upaya untuk memulai kembali proses perdamaian dilakukan oleh kelompok empat negara yang terdiri dari Pakistan, Afghanistan, AS, dan China.[IZ]