GOWA (Panjimas.com) – Banjir besar melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam siaran persnya melansir ada 9 kabupaten dan 53 kecamatan yang terendam banjir, salahsatunya di Kabupaten Gowa.
Kabar menyedihkan dari seorang nenek Nurjanna Djalil yang berupaya menyelamatkan cucunya ketika banjir menerjang Gowa, Selasa (22/1/2019). Sambil menggendong cucunya, ia berusaha melawan arus banjir dari limpahan Sungai Jeneberang di Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Selasa (22/1/2019).
Ketinggian air pada saat banjir bandang terjadi, sudah mencapai leher. Namun saat itu, ia masih terus memegang cucunya, dan terus berpegangan di pohon saat banjir menerjang tempat tinggalnya.
Nurfardiansyah, menantu Nurjanna Djalil bercerita, sang nenek yang merupakan mertuanya, mengatakan, ketinggian air di rumahnya yang beralamat di Kompleks BTN Zigma Royal Part, Kelurahan Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, akhirnya mencapai atap, Selasa (22/1/2019) kemarin.
“Mertua saya terus berjalan. Air rupanya terus meninggi. Melalui telepon, saya minta dia mencari pegangan ke pohon,” kisah Nurfardiansyah, seperti dilansir Tribun Timur, Rabu (23/1/2019) malam.
Si nenek rupanya tak mampu menahan derasnya aliran air limpasan Sungai Jeneberang tersebut, bahkan sempat terseret arus air bersama cucu, sebelum akhirnya ditolong warga sekitar yang segera meraihnya.”Untung ada warga yang tolong ki lalu dikasih pelampung,” tambah Nurfardiansyah.
“Mertua saya kembali berpegangan di ranting sambil gendong cucu. Tiga jam dia berpegangan sambil menunggu pertolongan,” lanjut.
Foto yang beredar ke media sosial itu atas permintaannya kepada warga. Lalu ia kirimkan foto itu ke Basarnas untuk kemudian meminta pertolongan perahu karet.
Setelah terendam banjir bandang karena meluapnya Sungai Jeneberang di Kelurahan Pangkabinanga, selama tiga jam, sang nenek Nurjanna Djalil lalu mendapat perawatan. Tapi malang nasib sang nenek, ia meninggal dunia sehari setelah peristiwa nahas tersebut, saat dirawat di RS Syekh Yusuf, Gowa, Rabu (23/1/2019).
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, Kabupaten/Kota yang mengalami banjir yaitu di Kabupaten Jeneponto, Gowa, Maros, Soppeng, Barru, Wajo, Bantaeng, Pangkep dan Kota Makassar sejak Selasa 22 Januari 2019.
Sementara itu, lima warga yang tertimbun longsor di Dusun Pattiro Desa Pattallikang Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa akhirnya ditemukan, Rabu (23/1/2019).
Kelima korban yang berjenis kelamin perempuan ini tercatat bernama Sadda (63), Sri Wahyuni (13), Ulfa (2 tahun), Nurhipayah (20), Lina (30). Kelima korban tersebut ditemukan tim Basarnas Makassar dan Gowa, dalam keadaan meninggal dunia.
Humas Basarnas Makassar, Hamidar mengatakan, proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan alat berat satu unit ekskavator. Tiga korban meninggal, diantaranya ditemukan dalam keadaan berpelukan yaitu Dg. Sada, Lina, serta Ulfa. (des)