SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Pengurus Pondok Pesantren Islam Al Mukmin Ngruki Cemani Grogol Sukoharjo menyatakan kekecewaanya atas pembatalan bebasnya Ustadz Abu Bakar Ba’asyir.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pondok Pesantren Islam Al Mukmin Ustadz Ibnu Hanifah saat melakukan jumpa pers.
“Kami sangat kecewa dengan keputusan pemerintah atas pembatalan bebasnya Ustadz Abu Bakar Ba’asyir,” ujarnya didepan para wartawan Rabu, (23/1).
Padalah dalam hal ini pengurus Pondok Pesantren sudah mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari pemasangan tenda, kursi hingga pengadaan konsumsi.
Keputusan pembatalan keluar dari pejabat negeri ini yang memberikan peryataan berbeda antara satu dengan yang lainnya.
“Terus kepada siapa kita mempercai dan itu bukan hanya sekali pemerintah menjanjikan ustadz Abu bebas,” tegasnya.
Dengan adanya pembatalan ini ada konsekuensi psyikis terhadap santri, jumlah ada sekitar 1500 jangan sampai mereka timbul anti pati.
Ustadz Ibnu Hanifah, menambahkan dengan bebasnya Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, ia ingin memperkenalkan sosok Ustadz Abu kepada para santri. Di mana, Ustadz Abu merupakan sosok yang sederhana dan lugas, lugu dan berwawasan luas dan kesungguhan dalam bekerja.
“Sebab, para santri dan murid angkatan saat ini tidak banyak yang mengenal bagaimana sosok Ustadz Abu Bakar Ba’asyir,” jelasnya.
Harusnya para pejabat pemerintah tidak mudah mengeluarkan pernyataan namun dipikir dahulu agar tidak membingungkan masyarakat. [RN]