Jakarta (Panjimas.com) – Meski belum ada kepastian dari Pemerintah terkait pembebasan Ustaz Abu Bakar Ba’asyir, namun warga Solo dan para santri Pesantren Al Mukmin Ngruki di Kabupaten Sukoharjo, sudah menyatakan kesiapannya untuk menyambut kepulangannya.
Salahsatu pengurus Pondok Pesantren Al Mukmin, Ustaz Muchson di Sukoharjo, Selasa (22/1), sejauh ini, pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan lokasi penyambutan dan keamanan. Mengenai keamanan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Polres Sukoharjo.
Menurut dia, ada sekitar 1.000 santri yang akan menyambut kedatangan pria berusia 81 tahun tersebut. Namun demikian, kegiatan belajar mengajar tetap akan berjalan normal.
“Kegiatan belajar mengajar berjalan seperti biasa, tidak dikosongkan karena KBM ‘kan pagi hari. Selain itu, kami juga akan mengundang MUI Surakarta dan MUI Kabupaten Sukoharjo pada penyambutan tersebut,” katanya.
Jika sesuai dengan jadwal awal, Muchson menyebut sesampainya di pondok Ustaz Abu Bakar Ba’asyir akan masuk masjid untuk melakukan salat dua rakaat.
“Setelah itu, masuk ke tempat tinggal beliau untuk bertemu dengan keluarga. Mengenai sambutan, kalau memungkinkan, beliau akan memberikan sambutan,” katanya.
Selain itu, sambutan juga akan diberikan oleh wakil keluarga, Tim Pengacara Muslim (TPM), dan pihak pesantren. “Kalau Pak Yusril datang, ya, beliau juga akan memberikan sambutan,” katanya.
Untuk prosesi penyambutan, menurut dia, akan dilakukan selama 1 jam, atau tepatnya setelah salat Isya. Sebelumnya, rencana pembebasan Ustaz Abu Bakar Ba’asyir diungkapkan pertama kali oleh Yusril Ihza Mahendra selaku penasihat hukum Presiden Jokowi, pekan lalu.
Kabarnya, keluarga Abu Bakar Baasyir masih berada di Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Bogor untuk melakukan penjemputan. Namun mereka belum memperoleh kepastian tentang bebasnya terpidana kasus terorisme itu. “Saat ini kami sedang menunggu,” kata Abdurrochim saat dihubungi wartawan, Selasa malam 22 Januari 2019.
Dia masih menanti informasi dari pihak lapas dengan ditemani Tim Pengacara Muslim (TPM). Menurut Ustaz Iim, demikian panggilan akrabnya, pihak lapas belum bisa ditemui dengan alasan sibuk berkoordinasi. “Kelihatannya kok mereka sendiri yang bingung,” katanya.
Abdurrochim enggan menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengatakan bahwa pembebasan itu masih dikaji. Selain itu, Baasyir harus memenuhi salah satu syarat, yaitu membuat pernyataan tertulis kesetiaan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Saya belum mau komentar kalau belum lihat betul kejelasannya,” kata dia.
Ketua Pembina Tim Pengacara Muslim Mahendradatta juga belum bersedia berkomentar. Sebab ia juga sedang menunggu perkembangan. “Kami masih menunggu perkembangan,” katanya. (des)