JAKARTA, (Panjimas.com) – Rencana pembebasan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir (ABB) saat ini sedang dipersiapkan oleh pihak Tim Pengacara Muslim (TIM) yang menjadi pengacara resmi Ustad ABB. Begitu juga persiapan yang dilakukan dari pihak keluarga di Solo, Jawa Tengah.
Untuk persiapan pemulangan dari Lapas ke rumah saat ini juga sudah dalam persiapan matang termasuk mempersiapkan skenario pengamanan untuk Ustadz Abu Bakar Ba’asyir jika bebas dari penjara. Wakil Ketua Dewan Penasihat TPM, Achmad Michdan menyatakan sudah membahas skenario pengamanan itu bersama keluarga Ustadz Abu.
Dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Mahendradatta Law and Firm di Jakarta, pihak TPM akan memastikan agar tidak sembarang orang bisa bertemu dengan Ustad Ba’asyir, baik untuk mendengarkan ceramahnya maupun bertemu dan berbicara dengan ustad karismatik yang saat ini sudah berumur 81 tahun tersebut.
Dalam kesempatan jumpa pers tersebut, Ketua Dewan Pertimbangan TPM, Mahendratta juga meyakini jika Ustadz Ba’asyir tak pernah terlibat dalam jaringan terorisme. Akan tetapi, TPM khawatir ada orang orang yang meminta fatwa Ustadz Ba’asyir dan hal itu kemudian dimaknai sebagai anjuran melakukan aksi teror.
“Karena kami paham sekali bahwa akan banyak orang yang datang ke Ustadz, kemudian dia mau cari apa yang disampaikan Ustadz kemudian mereka akan memutar balikan fakta yang ada. Ini yang akan kita jaga,” ujar Michdan pada Senin (21/1) di Jakarta.
Lebih lanjut Achmad Michdan juga menyampaikan bahwa banyak orang yang akan memanfaatkan, memanipulasi, dan akan kemudian membuat kegaduhan ataupun mungkin teror. “Ini yang akan kami jaga sekali” ujarnya menambahkan.
Senada dengan itu, Mahendradatta juga menyatakan bahwa cara-cara membatasi pertemuan tersebut adalah dengan pengawasan dari keluarga. Menurut dia, jika benar bebas, rencananya Ustadz Ba’asyir akan tinggal bersama anaknya, Abdul Rochim di Solo.
“Nanti jika ada orang tidak jelas dan tidak dikenal orientasinya ke mana, kita akan meminta santri-santri untuk melarangnya,” tutur Mahendradatta.
Lebih lanjut kata Mahendradatta menambahkan bahwa “Jangan sampai nanti Ustadz Ba’asyir lebih banyak dimanfaatkan orang-orang yang tidak dikenalnya,” katanya lagi.
Selain itu, Mahendradatta juga menegaskan pihak keluarga akan terus mendampingi ustad Ba’asyir ketika bepergian. Selain karena kondisi kesehatan, masalah keamanan juga menjadi alasan.
Pembahasan soal ini juga sudah dilakukan antara tim penasihat hukum dengan pihak keluarga dan pihak keluarga juga sudah setuju. “Yang paling utama sekarang adalah bercengkrama dengan keluarganya dulu,” pungkas Mahendradatta. [ES]