KUALA LUMPUR, (Panjimas.com) — Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menegaskan bahwa kekayaan negaranya harus dibagikan secara merata kepada seluruh ras, demikian seperti dilansir Channel News Asia, Senin (14/01).
“Tidak ada gunanya menjadi negara yang kaya jika kekayaannya tidak dibagikan atau hanya diberikan kepada kelompok-kelompok tertentu,” pungkas Mahathir Muhammad.
Mahathir menegaskan Malaysia perlu fokus menangani kemiskinan sosial yang dialami seluruh ras di Malaysia.
Mahathir menyampaikan bahwa hal ini menjadi tanggung jawab pemerintah untuk membagi kekayaan secara merata atau setidaknya ke tingkat yang bisa diterima oleh semua komunitas.
Menurut Mahathir, negara-negara yang memiliki kesenjangan tinggi antara si kaya dan si miskin, akan berakhir dalam kerusuhan.
“Itulah mengapa kita perlu fokus pada penanggulangan kemiskinan sosial semua ras,” tukasnya.
Melayu dan kelompok-kelompok pribumi, yang dikenal sebagai Bumiputera, atau putra-putra tanah air, saat ini menyumbang sekitar 70 persen dari total populasi Malaysia.
Pemerintah Malaysia sebelumnya berniat meratifikasi Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (ICERD).
Namun, pihak oposisi yang dipimpin oleh Ahmad Zaid Hamidi dari partai United Malays National Organisation (UMNO), menolak ratifikasi tersebut karena khawatir berdampak pada hak istimewa mereka sebagai masyarakat Bumiputera atau pribumi.
Pemerintah akhirnya memutuskan membatalkan ratifikasi tersebut pada 23 November lalu. Namun, walaupun sudah dibatalkan, pihak oposisi tetap melakukan aksi sebagai bentuk merayakan keputusan pemerintah yang tak jadi meratifikasi konvensi.
Di bawah Konstitusi Malaysia, Bumiputera mendapat kemudahan dalam sejumlah hal, seperti perumahan yang lebih murah, kuota untuk beasiswa universitas, kontrak pemerintah, dan saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Konstitusi tersebut diprakarsai oleh para pemimpin UMNO pada 1971 setelah kerusuhan ras 1969 yang menewaskan ratusan orang.[IZ]