NEW YORK, (Panjimas.com) — Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki menyatakan bahwa pihaknya akan mengajukan keanggotaan penuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam beberapa pekan mendatang.
Al-Maliki memberikan sejumlah pernyataan kepada para wartawan usai Palestina mendapatkan posisi menjadi Ketua Group of 77 and China (G-77) untuk Markas PBB di New York, dikutip dari Anadolu.
Al-Maliki mengungkapkan Palestina akan mengajukan permohonan keanggotaan penuh kepada PBB meskipun sadar Amerika Serikat akan memveto dan menghalangi.
Pada tahun 2012, Majelis Umum PBB mengesahkan sebuah mosi mengubah status “entitas” Palestina menjadi “negara pengamat bukan anggota” dengan hasil pemungutan suara 138 banding 9, dan 41 abstain.
Untuk menjadi anggota penuh di PBB, Palestina perlu mendapatkan persetujuan dari Dewan Keamanan PBB, kemudian melalui pemungutan suara di Majelis Umum PBB.
Tetapi AS, sebagai anggota tetap DK PBB kemungkinan besar akan memveto permohonan Palestina itu.
Pada tahun 2011, Palestina juga telah mengajukan permohonan keanggotaan penuh kepada PBB, namun Palestina tak mendapatkan dukungan penuh dari DK PBB.[IZ]