KUALA LUMPUR, (Panjimas.com) — Malaysia menegaskan pihaknya tidak akan lagi menyelenggarakan acara yang melibatkan Israel.
“Keputusan Kabinet mencerminkan sikap tegas pemerintah Malaysia,” pungkas Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah usai pertemuan tentang Palestina, Rabu (16/01), dikutip dari Anadolu.
Pekan lalu, Kabinet Malaysia mengumumkan bahwa tidak ada delegasi Israel yang diizinkan memasuki Malaysia untuk ajang olahraga ataupun acara lainnya.
Pemerintah Mahathir juga melarang atlit Israel berlaga di World Para-Swimming Championship 2019 yang akan berlangsung di Timur negara bagian Sarawak pada Juli mendatang.
Malaysia, negara berpenduduk mayoritas Muslim dan pendukung perjuangan Palestina – tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Bulan lalu, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengecam keras keputusan Australia yang mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel, dengan menuding Australia “tak berhak” untuk melakukannya.
Ribuan warga Malaysia juga turun ke jalan-jalan pada Desember lalu untuk memprotes keputusan Washington yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Lebih dari 600 atlet dari 70 negara akan bertanding di kejuaraan yang digelar pada 29 Juli hingga 4 Agustus.
Kompetisi ini berfungsi sebagai salah satu acara kualifikasi untuk Paralimpiade 2020 di Tokyo.[IZ]