SOLO, (Panjimas.com) – Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) beserta elemen Islam lainnya menepati janjinnya mendatangi Balaikota Solo. Ini dilakukan sebagai bentuk protes atas pembangunan koridor Jl Jendral Sudirman yang desain motifnya salib.
DSKS berpendapat bahwa di koridor tersebut terdapat tugu Pemandengan, sebuah tugu sejarah yang digunakan Raja Keraton Kasunanan sebagai wahana untuk memfokuskan pikiran dan segala sesuatu sebelum mengambil keputusan.
baca: Tolak Salibisasi Kota Solo Ribuan Umat Islam Akan Datangi Balikota
“Tempat ini juga menjadi titik nol kilometer Kota Solo yang bertujuan untuk meningkatkan parawisisata. Selain itu nama jalan disitu adalah Jendral Sudirman selain pahlawan Nasional beliau merupakan tokoh Muhammadiyah,” ujar Endro Sudarsono Humas DSKS di sela-sela aksi, Jumat, (18/1).
Melaui aksi ini DSKS berharap di Jalan Jendral Sudirman tidak dinodai dengan mozaik yang mirip salib.
Renovasi dan kreasi yang mengarah pada peningkatan pariwisata tidaklah harus berpolemik dan menciptakan isu sara yang akan berdampak pada kondusivitas dan kenyamanan Kota Solo.
“Umat Islam meminta kepada Walikota Solo untuk bisa menyerap aspirasi, khususnya kenyamanan bertransportasi dan tetap menjaga perasaan umat beragama lainnya,” tegasnya.
Terakhir DSKS berpesan agar desain kontoversi tersebut agar diganti dengan motif lain yang tidak menimbulkan keresahan warga. [RN]