KHARTOUM, (Panjimas.com) — Setidaknya 24 orang dilaporkan tewas di Sudan sejak gelombang unjuk rasa dimulai pada 19 Desember menyusul memburuknya perekonomian negara, demikian menurut pejabat publik Sudan, Sabtu (12/10).
Sebanyak 131 orang juga terluka selama aksi unjuk rasa, ujar Amir Mohamed Ibrahim dalam konferensi pers, dikutip dari Anadolu.
Sudan diguncang oleh gelombang aksi protes sejak pertengahan Desember mengecam pemerintah yang dinilai tidak mampu mengendalikan inflasi yang merajalela serta kurangnya stok bahan pokok.
Sebagai negara berpenduduk 40 juta orang, Sudan telah berjuang untuk pulih dari kehilangan tiga perempat dari produksi minyaknya setelah Sudan Selatan mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 2011.[IZ]