Jakarta (Panjimas.com) — Pengangkatan perangkat desa menjadi PNS secara bertahap adalah salah satu program yang dijanjikan Jokowi dalam kampanye Pilpres lalu. Pemerintah diketahui juga bakal mereformasi struktur dan tatanan perangkat desa sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Wacana reformasi ini juga muncul setelah beberapa kepala desa diketahui menginginkan penyematan status pegawai negeri sipil (PNS) pada jabatan mereka. Presiden Joko Widodo tadi pagi Senin (14/1) menyempatkan diri untuk menemui ribuan perangkat desa Indonesia yang berkumpul di Istora Senayan, Jakarta.
Jokowi disambut riuh para perangkat desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia. Mereka berteriak untuk menagih janji-janji palsu presiden. Mereka meminta Jokowi merealisasikan janjinya mengangkat sebagai aparatur sipil negara (ASN). “Mau mengangkat PNS pada 2014, tapi sekarang belum terealisasi,” kata Agus (46), kepala dusun Krajan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam acara tersebut Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Hadir juga Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menpan RB Syafrudin, dan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko.
Dalam kesempatan itu, lagi-lagi Jokowi mengumbar janji-janjinya denga memastikan perangkat desa di seluruh Indonesia akan segera menikmati perbaikan kesejahteraan. Pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan gaji perangkat desa.
“Yang paling penting, sudah kita putuskan penghasilan tetap perangkat desa disetarakan dengan (PNS) golongan IIA,” kata Jokowi disambut sorak sorai para perangkat desa yang hadir di Istora Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015, gaji PNS golongan IIA adalah Rp 1.926.000. Selain gaji, menurut Jokowi, perangkat desa kedepannya juga akan mendapatkan layanan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Menurut dia, perbaikan kesejahteraan para perangkat desa itu akan dilakukan lewat revisi peraturan pemerintah PP 47 Tahun 2015 tentang desa. “Akan direvisi paling lama dua minggu,” kata Kepala Negara.
Jokowi pun meminta para perangkat desa yang memenuhi Istora Senayan untuk mengurungkan niat mereka melakukan aksi unjuk rasa di Istana. Sebab, tuntutan mereka terkait kesejahteraan sudah didengarkan dan akan segera dipenuhi oleh pemerintah. “Jadi setelah kita kumpul disini, Bapak Ibu enggak usah berkumpul di Istana lagi. Mari lah kita kembali ke daerah masing masing. Dan kita selamat sampai tempat tujuan,” kata Jokowi. (des)