PARIS, (Panjimas.com) — Prancis menegaskan pihaknya akan menarik pasukan militernya dari wilayah Suriah saat solusi politik tercapai.
“Kami pasti akan menarik diri [dari Suriah] jika ada solusi politik,” pungkas Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian kepada televisi CNews, Kamis (10/01).
Jean-Yves Le Drian mengatakan pasukan Prancis ditempatkan di Irak dan Suriah untuk membantu Amerika Serikat (AS).
Ia menegaskan bahwa perang melawan kelompok teror Islamic State (IS) belum berakhir dan tujuan utama kehadiran Prancis di Suriah adalah memberangus IS.
Menurut Menlu Prancis itu, kelompok teror YPG / PKK – yang menggunakan nama SDF di Suriah – adalah sekutu terbesar negaranya di Suriah.
“Keputusan AS untuk menarik diri dari Suriah adalah keputusan serius karena SDF berada dalam situasi yang sulit,” ungkap Le Drian.
Jean-Yves Le Drien mengatakan Rusia memiliki tanggung jawab untuk menemukan solusi politik di negara yang dilanda perang itu karena Moskow dinilai mendukung rezim Bashar al-Assad.
Pada Desember, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencananya untuk menarik pasukan AS dari Suriah, sekaligus mengklaim bahwa pasukannya telah mengalahkan IS.
Sementara itu, Turki sejak lama mengkritik AS karena bekerja sama dengan teroris PYD / YPG di Suriah, karena menggunakan satu kelompok teror untuk melawan kelompok teror lainnya dinilai “tidak masuk akal”.[IZ]