Jakarta (Panjimas.com) – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Laksamana Muda (Purn) Willem Rampangilei berakhir, digantikan oleh Letnan Jenderal Doni Monardo. Hari ini, Rabu (9/1) Doni dilantik Presiden Jokowi do Istana Negara, Jakarta, setelah sebelumnya mengalami penundaan pekan lalu.
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 5/P/2019 tentang Pengangkatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Presiden Joko Widodo meminta kesediaan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional itu dan mantan Pangdam Siliwangi itu untuk diambil sumpah berdasarkan agama Islam.
Doni baru sekitar 10 bulan menjabat sebagai Sekjen Dewan Ketahanan Nasional. Dia saat ini masih aktif berdinas di TNI dengan pangkat bintang tiga di pundak.
Lulusan Akmil 1985 ini berpengalaman dalam bidang infanteri. Doni pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden, serta Pangdam Pattimura.
Belakangan, muncul wacana rencana pemerintah untuk menempatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di bawah Kemenko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan pemerintah berencana merevisi kebijakan agar BNPB yang saat ini berada langsung di bawah Presiden bisa di bawah koordinasi Menko Polhukam.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid menilai, rencana itu tak akan membuat kinerja BNPB lebih maksimal dibanding sekarang.
“Saya termasuk yang mengkritik ketika BNPB hendak ditempatkan di bawah menko. Mohon maaf saja pak, saya kira itu tidak akan memperkuat (BNPB),” kata Sodik dalam rapat dengar pendapat bersama Kepala BNPN Willem Rampangilei bersama jajarannya di Komisi VIII, Selasa kemarin. (des)