GAZA, (Panjimas.com) — Fatah mengumumkan penutupan semua kantornya di Jalur Gaza karena masalah keamanan, Jumat (04/01).
Mengutip insiden baru-baru ini di mana para pejabat Fatah telah ditangkap dan diancam di Gaza, juru bicara Fatah di Gaza Atef Abu Yusuf mengatakan bahwa semua kantor Fatah telah diperintahkan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Sebelumnya pada Jumat (04/01), penyerang bertopeng menyerbu markas Palestinian Broadcasting Corporation di Kota Gaza, hingga menyebabkan staf terluka dan peralatan rusak, dikutip dari Anadolu.
Pimpinan Hamas mengutuk keras serangan itu. Hamas pun menyerukan agar para pelakunya segera ditangkap.
Juru bicara Fatah, Atef Abu Seif pada hari Senin mengeluarkan pernyataan yang menuduh bahwa Hamas telah menangkap lebih dari 500 anggota kelompoknya – termasuk beberapa pejabat senior – menjelang aksi unjuk rasa menandai peringatan 54 tahun berdirinya Fatah.
Kementerian Dalam Negeri Jalur Gaza yang dikelola Hamas membantah tuduhan Fatah itu, dan mengatakan hanya 38 orang yang telah dipanggil untuk diinterogasi, kemudian semuanya dibebaskan.
Hamas dan Fatah berselisih sejak Hamas menguasai Gaza dari Fatah pada 2007 setelah melalui pertempuran di jalan-jalan.
Bulan lalu, delegasi dari dua kelompok yang bersaing ini mengadakan dialog bersama para pejabat Mesir di Kairo dengan tujuan untuk mengakhiri perpecahan internal antar-warga Palestina.
Dialog tersebut merupakan salah satu dari puluhan putaran di Kairo dan beberapa ibu kota negara Arab lainnya antara Hamas dan Fatah sejak awal keretakan dan perselisihan keduanya pada tahun 2007.[IZ]