JAKARTA, (Panjimas.com) – Menyikapi kondisi terakhir muslim Uighur, China yang terus mendapat tekanan dan penindasan dari rezim Komunis, maka ratusan orang dari berbagai elemen turun ke jalan guna melakukan aksi kemanusiaan peduli Uighur yang diadakan di Bali pada berapa hari yang lalu.
Alhamdullilah aksi yang di hadiri 800 orang dari berbagai daerah di Bali tersebut berjalan lancar dan damai. Bahkan dari pihak kepolisian pun tidak lupa mengucapkan terima kasih atas aksi damai yang diadakan itu.
Tak ketinggalan Aksi Bela Uighur Bali dihadiri emak-emak dari majelis taklim. Mahasiswa pun tak lupa ikut aksi ini baik dari HMI Denpasar, KAMMI Bali, maupun dari IMM Bali.
Aliansi Bela Uighur Bali yang di pimpin oleh Yusuf Santiaji, SH mendesak pemerintah China menghentikan aksi biadab ini. “Serta meminta kepada Ir. H. Joko Widodo selaku kepala negara Indonesia mengeluarkan pernyataan sikap terhadap saudara kami yang di Uighur Xinjian Tiongkok,” ujar Yusuf Santiaji.
Ketua Majelis Hukum Muhammadiyah Bali, Zulfikar Ramly juga mengapresiasi aksi Uighur yang di lakukan berbagai elemen Umat Islam di Bali itu bisa berjalan lancar dan damai luar biasa sambutan peserta aksi .
“Padahal perkiraan Peserta hanya berkisar 100 orang akan tetapi melonjak sampai hampir 800 orang lebih ini menunjukan begitu besar perhatian Umat Islam atas Saudara saudara Muslim yang saat ini sedang menderita di Uighur Xinjiang China,” ujar Ramly.
Lebih lanjut, Ramly mendesak Pemerintah RI agar menyatakan sikap resmi dengan tegas ke Pemerintah China atas kejahatan kemanusiaan yang di lakukan Pemerintah China terhadap etnis Muslim Uighur di Xinjiang.
“Aksi ini adalah aksi kemanusiaan. Tidak ada hubungannya dengan radikalisme apalagi terorisme. Alhamdullilah aksi yang di hadiri 700 orang dari berbagai daerah di Bali tersebut berjalan lancar & damai,” tandas Ramly.
Bahkan dari pihak kepolisian mengucapkan terima kasih atas aksi damai ini. Serta tidak ketinggalan, koordinator aksi sempat memberikan bunga sebagai ucapan kasih. [RN]