ISTANBUL, (Panjimas.com) — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Ahad (23/12) lalu menyampaikan rasa belasungkawanya kepada Indonesia atas musibah tsunami yang menghantam Provinsi Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12) malam.
“Atas nama warga Turki, saya menyampaikan belasungkawa kepada seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Presiden Erdogan dalam pertemuan Sidang Umum Keuangan 2018 Dewan Hubungan Ekonomi Luar Negeri (DEIK) di Istanbul.
Setidaknya 222 korban meninggal dunia dan ratusan lainnya terluka saat tsunami –karena erupsi gunung berapi- menghantam Selat Sunda pada Sabtu malam, demikian menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Jumlah korban yang tewas akan terus bertambah karena semuanya belum terdata, ujar Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Hingga kini, menurut BNPB, sekitar 222 korban jiwa meninggal dunia, 843 luka-luka dan 28 dilaporkan masih hilang.
Sementara itu, untuk kerusakan fisik dilaporkan 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal-perahu rusak.
Indonesia berada di “Cincin Api” Samudera Pasifik di mana lempeng tektonik bertabrakan dan sering menyebabkan aktivitas seismik dan vulkanik.
September lalu, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Sulawesi, yang menyebabkan tsunami di Donggala dan Palu dengan ketinggian 3 meter dan menewaskan 2.000 orang.
Pada 26 Desember 2004, gempa bumi dengan magnitudo 9,1 mengguncang Aceh yang mengakibatkan tsunami dan menewaskan 230.000 orang.[IZ]