BANDAR LAMPUNG, (Panjimas.com) — Jumlah korban meninggal dunia di Provinsi Lampung setelah terjadi tsunami di Selat Sunda, hingga Senin (24/12) sore mencapai sebanyak 75 korban jiwa, dan 14 korban di antaranya belum teridentifikasi.
Berdasarkan data dari Kepolisian Daerah (Polda) Lampung, 14 korban yang belum teridentifikasi diantaranya tiga orang dari Dusun Kunjir, empat orang Dusun Laguna, dua orang Dusun Jondong, dan empat orang Dusun Dermaga Bom.
“Ada satu orang wanita dewasa yang belum teridentifikasi,” ujar Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Sulistyaningsih di Bandarlampung, Senin (24/12).
Dia mengatakan, untuk sebanyak 61 korban yang telah teridentifikasi, di antaranya warga Kalianda, Desa Way Muli, Desa Kunjir, Desa Terusan Nunyai, Desa Rajabasa, Desa Maja, Desa Banding, Desa Legundi, Desa Sukaraja, Tanggamus, Desa Way Muli Timur, dan Desa Merak Belantung.
“Rata-rata korban berumur di atas 50 tahun. Untuk anak-anak di bawah 10 tahun ada sebanyak sembilan orang,” jelasnya, dikutip dari Antara.
Sulis menambahkan, untuk korban luka-luka sampai saat ini ada sebanyak 230 orang. Masing-masing terdata di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar sebanyak 213 orang, Puskesmas Way Muli enam orang, Puskesmas Sukaraja enam orang, dan Puskesmas Banding lima orang.
“Semua korban dirawat di masing-masing rumah sakit dan puskesmas,” tandasnya.[IZ]