JEDDAH, (Panjimas.com) — Organisasi Kerjasama Islam (OKI) berencana untuk menggalang pendanaan khusus untuk mendukung lebih dari lima juta pengungsi Palestina.
Menurut pernyataan OKI yang dikeluarkan Kamis (20/12), komite ahli organisasi bertemu pekan ini di markas besar OKI di Jeddah untuk membahas rencana untuk membentuk dana khusus untuk menyediakan jutaan pengungsi Palestina dengan dukungan yang sangat dibutuhkan.
Sekretaris Jenderal OKI, Youssef al-Othaimeen mengatakan pertemuan itu diadakan untuk menanggapi krisis keuangan yang sekarang mengganggu Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan dampaknya yang merugikan pada kondisi sosial ekonomi pengungsi.
Menurut al-Othaimeen, keputusan AS baru-baru ini untuk memotong pendanaan untuk UNRWA mengancam untuk “mengurangi – atau sepenuhnya menghentikan – pendidikan dan layanan kesehatan yang diberikan kepada lebih dari lima juta pengungsi Palestina”.
Pada bulan September, pemerintah AS mengumumkan keputusan untuk memotong semua pendanaan untuk UNRWA, menjerumuskan lembaga pengungsi ke dalam krisis keuangan terburuk dalam sejarahnya.
Dalam pernyataan OKI pada hari Kamis, al-Othaimeen mendesak komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab politik, hukum dan kemanusiaan dengan tujuan untuk menemukan solusi yang adil untuk masalah pengungsi Palestina, dikutip dari Anadolu Agency.
UNRWA didirikan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1949 dengan tujuan menyatakan memberikan bantuan dan perlindungan bagi para pengungsi Palestina di lima wilayah operasinya, yaitu, Yordania, Suriah, Libanon, Tepi Barat dan Jalur Gaza. [IZ]