YERUSALEM, (Panjimas.com) — Tentara Israel baru-baru ini menahan 24 warga Palestina dalam operasi militer di berbagai lokasi di wilayah Tepi Barat.
Militer Israel menuding puluhan warga Palestina tersebut ditahan dengan dalih terlibat dalam kegiatan terorisme.
Puluhan warga Palestina itu dijebloskan ke rumah tahanan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Militer Israel engatakan bahwa pasukan keamanan tengah mencari warga Palestina yang menyerang enam pemukim ilegal Yahudi di dekat pemukiman Yahudi Ofra di Tepi Barat pada malam sebelumnya.
“Pasukan keamanan akan melanjutkan operasi hingga para penyerang itu ditangkap,” ungkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu lewat pernyataan tertulisnya, dikutip dari Anadolu.
Pasukan Israel kerap menyerburumah-rumah warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki.
Mereka juga menahan warga Palestina dengan berbagai tuduhan.
Asosiasi Tahanan Palestina melaporkan bahwa terdapat sekitar 6.000 warga Palestina yang menerima hukuman penjara seumur hidup di penjara-penjara Israel.
Berdasarkan data resmi pemerintah, sekitar 6.500 warga Palestina saat ini mendekam di penjara Israel. Di antaranya 62 perempuan dan sekitar 350 anak di bawah umur.
Militer Israel kerap menggelar operasi penangkapan dan penyerbuan di Tepi Barat dengan dalih mencari warga Palestina yang masuk dalam daftar pencarian orang.
Wilayah Palestina diliputi ketegangan sejak Desember lalu, ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Yerusalem Timur, yang diduduki oleh Israel pada 1967, masih menjadi poros konflik Timur Tengah selama puluhan tahun.[IZ]