KAIRO, (Panjimas.com) — Pertemuan darurat Liga Arab digelar pada Selasa (18/12) di ibu kota Mesir, Kairo, untuk membahas eskalasi yang terjadi baru-baru ini di Israel terhadap rakyat Palestina.
Menurut pernyataan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki sebelumnya, Palestina mendesak dilakukannya pertemuan Liga Arab di Kairo dengan maksud untuk membahas peningkatan kekerasan Israel-Palestina baru-baru ini.
Selama sepekan terakhir, setidaknya lima warga Palestina dibunuh dan puluhan lainnya terluka akibat serangan pasukan Israel di Tepi Barat.
Jumat lalu, Asosiasi Tahanan Palestina mengatakan tentara Israel telah menahan sekitar 100 warga Palestina di seluruh Tepi Barat dan Yerusalem Timur selama 48 jam.
Dalam pidato pembukaannya kepada para delegasi Liga Arab, yang disiarkan di saluran televisi satelit Mesir, Asisten Sekretaris Liga Arab Said Abu Ali memberi peringatan terhadap pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh beberapa negara.
Dalam pidatonya, Abu Ali menegaskan bahwa masalah Palestina akan tetap berada di puncak agenda Liga Arab.
“Rakyat Palestina tidak sendirian dan tidak akan sendirian,” pungkasnya, dikutip dari Anadolu.
Pada Ahad (16/12), al-Maliki mengumumkan bahwa Ramallah berencana mengajukan rancangan resolusi pada pertemuan Liga Arab pada Selasa (18/12), yang akan mencakup sejumlah proposal dan rekomendasi.
Masalah pada agenda pertemuan, lanjutnya, akan mencakup eskalasi Israel baru-baru ini di Palestina dan pengakuan Brazil terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Pada November, Presiden terpilih Brazil Jair Bolsonaro mengumumkan niatnya untuk merelokasi kedutaan negaranya dari Tel Aviv ke Yerusalem.[IZ]