KLATEN (Panjimas.com) – Wawan Prasetyawan, narapidana kasus terorisme mendadak dikabarkan sakit kritis hingga tak tertolong jiwanya. Pasca kerusuhan di Mako Brimob, Penghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas I Nusakambangan ini diduga meninggal dunia akibat sesak napas.
Wiranto kakak Wawan mengaku janggal atas kematiannya yang dikabarkan secara mendadak. Ia tak merasa adiknya memiliki riwayat sakit jantung ataupun sesak napas. Kejanggalan itu ia ungkapkan pada Panjimas saat acara pemakaman Wawan didesanya Tropeton, Pedan, Klaten, Senin (17/12/2018).
“Saya diberitahu Rumah Sakit itu katanya dari lapas dadanya sesak dan langsung dibawa ke RSUD Cilacap itu. Disitu langsung masuk UGD, lalu disitu Wawan langsung meninggal. Setahu saya Wawan tidak ada riwayat penyakit jantung,” kata Wiranto.
Lebih lanjut, Wiranto menegaskan bahwa pasca kerusuhan di Mako Brimob, pihak keluarga belum pernah memperoleh kabar terbaru dari Wawan. Barulah Ahad siang (16/12/2018) sekitar pukul 12:00 WIB, informasi mengejutkan sampai ke keluarga Wawan.
“Kita itu tidak ada informasi sama sekali setelah dari Mako dipindah ke Nusakambangan. Baru kemarin itu kurang lebih jam 12 siang Wawan sakit di RSUD Cilacap. Terus kita langsung kesana ya, jam setengah lima sore sampai disana. Dan melihat kondisinya sudah meninggal,” ungkapnya.
Sementara itu, Winarsih, kakak perempuan Wawan membenarkan bila keluarga minim informasi pasca kasus kerusuhan di Mako Brimob Jakarta. Pihak keluarga tidak bisa mengetahui kondisi Wawan selama ada di Nusakambangan.
“Kemarin jam 11 lebih, melalui kakak saya Wiranto yang langsung menerima telpon dari RSUD Cilacap kami langsung ke sana. Dari dokter saya dapat surat katanya penyumbatan darah di saluran jantung,” ucap Winarsih.
Banyaknya kejanggalan kasus kematian narapidana pasca kerusuhan di Mako Brimob, keluarga Wawan tidak ingin memperpanjang urusan. Winarsih berusaha untuk memgikhlaskan kejadian tersebut bersama keluarganya.
“Kita tidak ingin memperpanjang urusan, biarlah ini menjadi ladang pahala adik saya. Kami berusaha memgikhlaskan kejadian ini,” pungkasnya.
Dilansir kumparan, Kalapas Batu Nusakambangan, Hendra Eka Putra menerangkan, Wawan Prasetyawan meninggal pada Ahad, (16/12) sekitar 19.30 WIB. “Diagnosanya karena (penyakit) jantung,” katanya, Senin (17/12).
Hendra mengatakan, tak ada indikasi awal, Wawan mengidap penyakit jantung. Pihak Lapas Nusakambangan baru tahu Wawan punya penyakit setelah menerima keluhan.
“Pada Minggu pagi itu dia sudah ngeluh sakit,” kata Hendra.
Sejak adanya keluhan tersebut, lanjut Hendra, Wawan langsung dibawa ke RS Cilacap. Keluarganya juga sudah dipanggil ke sana.
“Ya dirawat seharian. Tapi tidak terselamatkan,” tambah Hendra. [SY]