BEKASI (Panjimas.com) – Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Anti Pemurtadan (KNAP) ustaz Bernard Abdul Jabbar mengatakan, Hari Raya Tahun Baru Masehi adalah upaya musuh untuk menghancurkan umat Islam.
“Mereka tidak sanggup menghadapi umat Islam, karena umat Islam itu kalau berperang mencari mati. Mereka tidak bisa menghancurkan umat Islam melalui jalur perang, maka dibuatlah hari raya hari raya,” kata ustaz Bernard Abdul Jabbar dalam acara Sikap Umat Islam terhadap Perayaan Tahun Baru Masehi, di Masjid Al Falah, Bekasi Timur, Sabtu (15/12) malam.
Sebelumnya, ustaz Bernard Abdul Jabbar telah memperingati umat Islam untuk menjauhi Hari Raya Tahun Baru Masehi.
Menurut ustaz Bernard, Hari Raya Tahun Baru Masehi adalah bentuk tasyabuh (menyerupai orang kafir).
“Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka amalannya tertolak,” jelas ustaz Bernard.
Lebih lanjut, ustaz Bernard yang juga mantan misionaris itu menyebut, perayaan malam pergantian tahun Masehi adalah bentuk ibadah umat selain Islam.
“Antara pelaksanaan Natal 25 Desember memperingati kelahiran Yesus dan tahun baru itu rangkaian ibadah yang dilakukan oleh umat lain,” terang Wakil Ketua DDII bekasi itu.
Oleh karenanya, umat Islam dilarang mengucapkan “Selamat Tahun Baru”, karena perkataan itu mengandung arti menyetujui hal tersebut.
“Pengakuan kita kepada perayaan tahun baru bukan toleransi. Karena, Islam sudah punya rambu-rambu yang harus ditaati,” tegas ustaz Bernard. [DP]