ISTANBUL, (Panjimas.com) — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, rekaman suara yang telah didengarnya menunjukkan para pelaku pembunuhan wartawan dan kolumnis Saudi Jamal Khashoggi merupakan orang-orang yang ‘dekat’ dengan putra mahkota Saudi Pangeran Mohammed Bin Salman (MBS).
Erdogan mengatakan, instruksi pembunuhan telah diberikan kepada pelaku untuk melakukan pembunuhan yang ditangani secara profesional. Hal ini disampaikannya saat berbicara pada konferensi peradilan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul pada Jumat (14/12).
“Dia meninggalkan Istanbul dengan lima ‘kantong kacang’. Masalah yang dia pedulikan berbeda dengan yang kita pedulikan,” kata Erdogan seperti dikutip Al Jazeera, Sabtu (15/12).
Erdogan sempat mengkritik beberapa negara yang diam tak menanggapi insiden ini. Erdogan pun menerima langkah oleh Senat Amerika Serikat (AS) mengadopsi resolusi bahwa Putra Mahkota yang bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi.
“Kami mengikuti (acara di) Senat AS kemarin, dan itu tidak akan berhenti di situ. Ini akan terus berlanjut dan berkembang, karena kami telah memberikan semua informasi kepada Amerika dan aparat intelijen,” ujar Erdogan.
“Tujuan kami adalah untuk mencapai keadilan. Ini adalah dasar dari segalanya,” tandas Erdogan.
Jamal Khashoggi, Wartawan dan Kolumnis Washington Post terbunuh pada 2 Oktober lalu setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul untuk mendapatkan dokumen pernikahan. Setelah memberikan pernyataan yang kontradiktif tentang keberadaan Khashoggi, Saudi akhirnya mengakui bahwa Khashoggi terbunuh di dalam konsulat dan tubuhnya dimutilasi.
Namun, pihak Kerajaan Saudi hingga kini masih mempertahankan bahwa MBS tidak memiliki pengetahuan tentang pembunuhan itu. Sementara, Turki percaya pembunuhan tersebut diperintahkan pada tingkat tertinggi kepemimpinan Saudi.[IZ]