BERLIN, (Panjimas.com) — Kepolisian Jerman mencatat 578 kejahatan kebencian terhadap Muslim antara bulan Januari dan September tahun ini, demikian menurut angka yang dirilis, Kamis (13/12).
Setidaknya 40 Muslim menderita luka-luka dalam serangan yang sebagian besar dilakukan oleh ekstrimis sayap kanan anti-muslim, demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri dalam menanggapi pertanyaan Parlemen Jerman, dikutip dari Anadolu.
Kejahatan anti-Muslim yang terdata oleh Kepolisian di antaranya tindakan menghina, mengancam dengan surat-surat, serangan fisik dan serangan terhadap masjid.
Partai Kiri yang merupakan kubu oposisi, mengajukan pertanyaan parlemen, telah memperingatkan terhadap meningkatnya kampanye kebencian dan kekerasan terhadap umat Islam di Jerman.
Sekitar 27 Muslim dilaporkan terluka dalam serangan antara Januari dan September tahun lalu.
Jerman, merupakan negara berpenduduk lebih dari 81 juta jiwa, dan memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis. Di Jerman terdapat sekitar 4,7 juta Muslim, 3 juta berasal dari Turki.
Jerman telah mengalami peningkatan Islamophobia dan kebencian terhadap para migran dalam beberapa tahun terakhir yang dipicu oleh propaganda dari partai-partai sayap kanan dan populis, yang telah mengeksploitasi ketakutan atas krisis pengungsi dan terorisme.[IZ]