JAKARTA, (Panjimas.com) – Masalah Ukhuwah Islamiyah adalah sesuatu yang penting dan selalu menjadi persoalan yang sering dibahas dalam setiap pertemuan umat dengan para ulamanya maupun dengan umaronya (pemerintah).
Hal itu pula yang terjadi pada acara Sarasehan Perwakilan Ormas Pemuda Islam di kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, pada hari Rabu (12/12), yang dihadiri oleh puluhan perwakilan Ormas Pemuda Islam yang ada di Indonesia.
Dalam kesempatan itu Ustadz Abu Dedad mewakili pengurus MUI pusat dalam pengantar materi yang disampaikan MUI Pusat berharap kepada umat untuk bisa membentengi diri dari segala pemahaman pemahaman ajaran sesat yang ada di tengah masyarakat. Salah satu langkahnya adalah bisa dilakukan dengan cara memperkuat Ukhuwah Islamiyah umat di tengah kondisi saat ini yang tidak menentu keadaannya saat ini.
“Jadi, bagaimana umat ini punya pertahanan dan mudah-mudahan pemuda ormas-ormas Islam ini juga bisa menyosialisikan di internal mereka di organisasi pemuda,” ujar Ustadz Abu Dedat kepada para peserta saresehan.
Lebih lanjut Ustadz Abu yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Dakwah Khusus (KDK) MUI Pusat itu menjelaskan bahwa jika Ukhuwah Islamiyah tidak berjalan dengan baik, maka akan sangat mudah bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan untuk memurtadkan umat Islam.
“Maka oleh karena itu, perlu diperkuat juga akidah umat supaya kuat dan kokoh,” katanya saat ditemui oleh Panjimas di sela-sela kegiatan sarasehan itu berlangsung.
Masih menurut pakar Kristologi di Indonesia itu, bahwa penguatan ukhuwah Islamiyah itu memiliki korelasi dengan penguatan aqidah umat Islam. Maka oleh karena itu, kata dia, kedua hal itu sangat penting dilakukan agar umat tidak jatuh dalam kesesatan. “Dua hal inilah yang sangat penting,” tandasnya.
Ustadz Abu yang juga seorang dosen perbandingan agama dan kristolog ini juga menuturkan, bahwa dalam internal umat Islam sendiri penguatan memang sangat diperlukan saat ini. Umat ini juga harus diberikan pemahaman tentang bahaya aliran menyimpang ataupun aliran sesat maupun Kristenisasi yang berkembang pesat dan masif di beberapa daerah yang ada di Indonesia.
“Nah jadi, kedalam umat perlu penguatan sebagai bentuk pembinaan dan keluar, sebagai penguatan dalam bentuk perlawanan terhadap gerakan-gerakan yang ingin merusak. Jadi, dua hal ini harus jalan. Jadi, dakwah kedalam dan keluar,” pungkasnya. [ES]