SIGI-SULTENG (Panjimas.com) – Setelah ditimpa gempa dan tsunami, warga Palu kembali mendapat ujian. ujan deras yang mengguyur wilayah Kulawi, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, beberapa hari terakhir ini menyebabkan banjir bandang yang mengakibatkan ratusan rumah rusak berat.
Tercatat, sudah empat kali banjir bandang menerjang Desa Salua, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Namun banjir yang terjadi di Dusun 3 Desa Salua pada Selasa (11/12/2018) malam kemarin, merupakan banjir yang paling parah.
Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam banjir setinggi dada orang dewasa itu. Menurut warga Kulawi, Marice, banjir lumpur disertai kayu golongan datang secara sekitar pukul 20.00 wita. “Ini banjir paling parah selama hidup saya,” katanya.
“Belum lama hujannya langsung banjir. Mungkin hujan di gunung, soalnya bukan cuman air, kayu-kayu besar juga terbawa air, ” kata salah satu warga Dusun 3, Marice.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bahwa banjir bandang terjadi karena meluapnya air sungai karena curah hujan yang tinggi di wilayah itu. Ratusan warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman karena masih rawan terjadi banjir susulan.
Seperti diberitakan Tribunpalu.com, ratusan rumah warga yang rusak berada di bantaran sungai. Selain rumah, tiga sekolah dan sarana umum lainnya juga ikut rusak akibat terendam lumpur. Namun jalan poros Palu – Kulawi sudah bisa dilalui setelah sebelumnya sempat putus selama 12 jam.
Dikabarkan, jalur jalan yang menghubungkan kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah dengan Kulawi,di Kabupaten Sigi terputus akibat banjir bandang yang terjadi pada Selasa (11/12) malam, menyusul hujan deras mengguyur wilayah Kulawi beberapa hari terakhir ini.
Kendaraan sepeda motor maupun mobil dari arah Kulawi menuju Palu dan sebaliknya tidak bisa melanjutkan perjalanan arena banjir menutup beberapa bagian badan jalan tertimbun lumpur di Desa Salua, Kecamatan Kulawi. Hingga Rabu pagi, belum ada informasi adanya korban jiwa, kecuali rumah-rumah warga banyak yang terendam banjir dan lumpur.
Sejumlah relawan seperti Wahana Muda Indonesia (WMI) dan Laziz Wahdah sudah turun ke lokasi untuk memberi bantuan berupa makanan, minuman dan obat-obatan kepada warga yang rumahnya diterjang banjir bandang. (des)