JAKARTA (Panjimas.com) – Komite Nasional untuk Solidaritas Rohingya (KNSR) mendesak pemerintah Myanmar untuk menghentikan pembantaian massal terhadap etnis Muslim Rohingya.
“Hentikan pembantaian, persekusi terhadap etnis Rohingya yang sampai saat ini masih berlangsung,” kata Sekretaris Jenderal KNSR Ibnu Khajar dalam aksi damai di depan Kedubes Myanmar, Jakarta, Senin (10/12) siang.
Tidak hanya mendesak pemerintah Myanmar, KNSR juga meminta Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk tegas menyikapi pembantaian Muslim Rohingya itu.
“Kami sangat menyayangkan pemerintah Indonesia kurang tegas,padahal negara kita menjunjung kemerdekaan. Karena, kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.” tegas Ibnu Khajar.
Hal itu juga diungkapkan Presiden KNSR Syuhelmaidi Syukur. Ia meminta supaya pemerintah Indonesia khususnya Kemendagri dalam melakukan diplomasi kemanusiaan dan HAM untuk lebih tegas ketika menyatakan sikap.
“Menyatakan sikap setegas-tegasnya agar Rohingya mendapatkan hak-haknya sebagaimana warga negara lain di sana. Karena, akar permasalahannya di sana. Ada ketidaksetaraan semacam diskriminasi, ketidakdiakuinya (etnis Muslim Rohingya) sebagai etnis yang hadir di Myanmar,” jelas Syuhelmaidi kepada Panjimas.com.
Bicara soal pembantaian terhadap etnis Muslim Rohingya, Presiden KNSR menyebut, Tim Pencari Fakta untuk PBB sudah menemukan tiga kejahatan besar yang dilakukan pemerintah Myanmar.
“Pertama, kejahatan perang. Kedua, kejahatan terhadap kemanusiaan. Ketiga, genosida. Genosida adalah kejahatan kemanusiaan tertinggi dalam perang,” ujar Syukur.
Untuk diketahui, Komite Nasional untuk Solidaritas Rohingya (KNSR) menggelar aksi damai di depan Kedutaan Besar Myanmar untuk Indonesia, di Jalan H. Agus Salim, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/12) siang.
Dalam aksi tersebut, KNSR mendesak pemerintah Myanmar untuk menghentikan pembantaian massal terhadap etnis Muslim Rohingya dan mengembalikan hak-hak mereka.
Selain itu, KNSR juga menampilkan teatrikal kekejaman pemerintah Myanmar terhadap etnis Muslim Rohingya. [DP]