MOSKOW, (Panjimas.com) — Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan Amerika Serikat (AS) sedang berupaya untuk memperkuat kehadiran militernya di Siprus, Rabu (05/12).
Dalam konferensi pers di Moskow Zakharova mengatakan bahwa delegasi AS baru-baru ini meninjau objek-objek militer strategis di Siprus dengan tujuan untuk menggunakannya sebagai pangkalan militer.
“Militerisasi lebih lanjut dari pulau itu akan memiliki dampak destabilisasi di Siprus, karena Moskow menganggap rencana tersebut sebagai gerakan anti-Rusia dan akan kami mengambil langkah-langkah kompensasi,” ujarnya.
Rusia membantah tuduhan AS atas pelanggaran Perjanjian INF
Mengomentari ultimatum Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, yang memberi Moskow 60 hari untuk mematuhi perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) atas dugaan pelanggarannya, Zakharova mengatakan tidak ada pelanggaran dari pihak Rusia.
Dia mengatakan bahwa tuduhan AS tidak beralasan dan tidak ada bukti yang bisa ditunjukkan.
“Sekali lagi kami mengkonfirmasi bahwa perjanjian INF adalah salah satu pilar utama stabilitas strategis dan keamanan internasional,” imbuhnya, dikutip dari Anadolu.
Perjanjian INF ditandatangani pada 1987 oleh Sekretaris Jenderal Uni Soviet Mikhail Gorbachev dan Presiden AS Ronald Reagan, yang sebagian besar dirancang untuk mencegah prospek perang nuklir di Eropa.
Pada 21 Oktober, Presiden AS Donald Trump mengumumkan niatnya untuk mundur dari perjanjian tersebut.[IZ]