YERUSALEM, (Panjimas.com) — Puluhan pemukim ilegal Yahudi menyerbu masuk ke wilayah kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem Timur, Senin (03/12) lalu, dalam perayaan hari raya Hanukkah selama delapan hari, demikian menurut seorang pejabat Palestina.
“Sekitar 80 pemukim menyerbu kompleks itu di bawah perlindungan polisi Israel,” ujar Firas al-Dibs, seorang pejabat Palestina dari Otoritas Wakaf Keagamaan Yerusalem (yang mengawasi situs suci Muslim dan Kristen di kota itu), dikutip dari Anadolu.
Al-Dibs mengatakan anggota garis keras dari Knesset (Parlemen Israel) Yehuda Glick berada di antara para pemukim yang menyerbu situs tersebut.
Bagi umat Muslim, Al-Aqsa merupakan situs paling suci ketiga di dunia. Sementara Yahudi merujuk daerah itu sebagai “Gunung Bait Suci”, mengklaim bahwa itu adalah tempat berdirinya dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Timur Tengah 1967.
Mereka mencaplok seluruh kota pada 1980, mengklaimnya sebagai ibu kota negara Yahudi dalam gerakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Pada akhir 2015, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah melarang menteri dan anggota parlemen memasuki kompleks Al-Aqsa dalam upaya untuk menenangkan ketegangan di Tepi Barat yang diduduki Israel, menyusul serangan yang dilakukan berulang kali oleh pemukim Yahudi di situs tersebut.
Namun pada Juni, Netanyahu mencabut larangan tersebut, yang kemudian memungkinkan anggota Knesset (Parlemen Israel) untuk mengunjungi kompleks tersebut setiap tiga bulan sekali.[IZ]