SOLO, (Panjimas.com) – Kebiadaban kelompok separatis di Papua dalam membantai 31 pekerja telah mencederai negara ini. Ironisnya aparat terkesan lamban dalam menanganinya.
Terkiat hal itu The Islamic Study and Action Center (ISAC) memberikan catatannya. Rabu, (5/12).
“Pelaku pembunuhan 31 orang warga negara Indonesia di bumi Papua adalah perbuatan kejam, sadis dan tidak manusiawi.” ujar Sekjend ISAC, Endro Sudarsono.
Negara tidak boleh membiarkan kelompok bersenjata yang senantiasa menteror dan membunuh warga Indonesia
ISAC menilai, kelompok bersenjata tersebut sudah mengarah kepada kelompok separatis, mengingat tuntutan mereka adalah ingin lepas dari NKRI.
“Istilah Kelonpok Kriminal Bersenjata (KKB) sudah tidak layak, tidak tepat ditujukan kelompok ini, lebih tepat jika disebut kelompok separatis.” tegasnya.
Separatisme di Papua sudah mengancam kedaulatan NKRI maka pemerintah harus mengedepankan TNI sebagai institusi negara yang berkompeten untuk melawan separatisme dengan back up Densus 88 dari Polri, jika perlu menggalang relawan sipil untuk membantu bela Negara.
“Mengusulkan kepada pemerintah agar dalam menyelesaikan gangguan Kamtipmas di Papua untuk lebih serius, segera mengakhiri kelompok separatisme ini, jika perlu presiden mengeluarkan Perppu.” pungkasnya. [RN]