ISTANBUL, (Panjimas.com) — Pembunuhan Wartawan asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi bukan hanya masalah Turki tetapi problem seluruh dunia, demikian tegas Presiden Turki Erdogan, Sabtu (01/12) lalu.
Saat berbicara dalam konferensi pers di KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki tidak pernah melihat pembunuhan Khashoggi sebagai masalah politik.
“Bagi kami, insiden ini adalah pembunuhan kejam dan akan tetap demikian,” ujar Erdogan, dikutip dari Anadolu.
Khashoggi, seorang wartawan dan kolumnis Saudi untuk The Washington Post, dilaporkan hilang setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.
Pemerintah Saudi mengubah ceritanya tentang pembunuhan itu, pertama-tama mengingkari hal itu terjadi, kemudian menyarankan bahwa itu tidak disengaja dan akhirnya merujuknya sebagai operasi jahat.
Turki telah menyerukan ekstradisi para pembunuh untuk diadili di Turki di mana kejahatan itu terjadi.
Pemimpin Turki mengatakan bahwa Ankara mengerahkan semua upaya sejak awal pembunuhan brutal Khashoggi.
Meskipun ada penolakan berulang dari pihak berwenang Saudi, pembunuhan itu terungkap berkat “pendirian” Ankara, imbuhnya.
Dia menekankan bahwa baik dunia Islam maupun komunitas internasional tidak akan puas sampai semua yang bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis tersebut terungkap.
Erdogan mengatakan Turki tidak pernah bermaksud untuk menyakiti Arab Saudi atau keluarga kerajaan Saudi.
“Kami percaya bahwa itu juga akan menjadi kepentingan Arab Saudi untuk mengklarifikasi semua aspek pembunuhan dan mengadili semua pelaku,” tandas Erdogan.[IZ]