JAKARTA (Panjimas.com) – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyampaikan tausiyahnya kepada umat Islam Indonesia pada acara Reuni Akbar Mujahid 212 di Monas, Ahad (2/12) pagi.
Dalam tausiyahnya, Habib Rizieq mengingatkan kaum Muslimin untuk menjauhi perilaku buruk, yaitu berbohong.
“Kami nasehati kepada diri kami sendiri dan umumnya kepada umat Islam untuk senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan senantiasa berkata benar sebagaimana perintah Allah dalam surat Al Ahzab ayat 70,” kata Habib Rizieq dalam rekaman tausiyahnya yang diputar di Monas, Ahad (2/12) pagi.
Menurut Habib Rizieq, berkata benar artinya jangan dusta, jangan bohong, jangan menipu, jangan ngibul, harus betul-betul berkata yang jujur, berkata yang benar, tidak boleh kita berdusta ataupun berbohong.
“Jangankan dalam urusan besar dan serius, dalam urusan kecil hingga gurauan, candaan juga dilarang oleh Rasulullah SAW untuk berbohong,” terang Habib Rizieq.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab Musnad-nya dan juga diriwayatkan oleh para perawi yang lainnya. Tidak sempurna iman seorang hamba sehingga dia meninggalkan bohong dalam canda atau gurauan.
Oleh karenanya, lanjut Habib Rizieq,seseorang baru dikatakan imannya sempurna kalau dia sudah bisa melakukan tidak berbohong (jujur) walaupun dalam candaan dan gurauan.
“Bergurau dan bercanda saja tidak boleh berbohong, apalagi dalam mengurus umat, bangsa, dan negara,” tutur Habib Rizieq.
“Jadi, inilah yang ingin kami sampaikan untuk segenap umat Islam yang hadir pada acara Reuni Akbar Mujahid 212 ini, bahkan untuk seluruh rakyat Indonesia yang ikut berpartisipasi menghadiri acara ini,” pungkas Habib Rizieq.
Seperti diketahui, jutaan masyarakat Indonesia dari berbagai wilayah mulai berdatangan sejak malam untuk mengikuti Reuni Akbar Mujahid 212 di Monumen Nasional (Monas), pada hari ini Ahad (2/12) pagi.
Rangkaian kegiatan reuni 212 sudah dimulai sejak pukul 03.00 WIB untuk sholat Tahajud bersama, Subuh berjama’ah, dilanjutkan dengan dzikir dan istighotsah kubro, serta agenda acara yang lain hingga waktu Dzuhur tiba.
Massa yang mengikuti reuni 212 datang dari sejumlah elemen masyarakat, lembaga, dan ormas Islam. [DP]