JAKARTA (Panjimas.com) – Reuni Akbar Mujahid 212 sebentar lagi. Namun masih saja beredar berita hoax di media sosial tentang seruan kepada peserta Alumni 212 agar tidak ke Masjid Istiqlal, karena ada Presiden Jokowi yang akan menghadiri Maulid Nabi Saw.
Untuk mengklarifikasi berita hoax tersebut, Ustaz Bernard selaku Panitia Reuni Mujahid 212 menjelaskan, bahwa berita yang beredar terkat penggunaan Masjid Istiqlal untuk Maulid Nabi Saw yang digelar oleh Muslimat NU, dan Tabligh Akbar yang akan diisi oleh Ustadz Yusuf Mansur sudah clear.
“Pihak Masjid Istiqlal mengatakan, acara Maulid Nabi tersebut diundur menjadi tanggal 22 Desember 2018. Seperti diketahui, banyak berita simpang siur jelang Reuni Mujahid 212 yang akan digelar di Lapangan Monas Ahad mendatang,” kata Ustaz Bernard.
Lebih lanjut Ustaz menegaskan, bahwa titik kumpul acara reuni akbar Muhajid 212 adalah di Monas, bukan di Masjid Istiqlal. “Tapi bagi yang mau ke Masjid Istiqlal untuk istirahat, silahkan saja, terserah pribadi masing-masing. Kami tidak mengarahkan harus kemana-mana,” ungkap Ustaz Bernard.
Yang jelas, pihak panitia reuni 212 telah berkoordinasi dengan beberapa pengurus masjid di wilayah Jakarta untuk menyediakan tempat bagi peserta alumni 212, terutama dari daerah, yang akan singgah. “Kami sudah kontak pengurus masjidnya, dan memberikan denahnya. Ada 122 masjid di sekitar kawasan Monas, termasuk Masjid Al Furqon, DDII, yang menyediakan tempat singgah tamu-tamu dari daerah.”
Sebelumnya beredar berita hoax di media sosial tentang himbauan agar massa alumni 212 tak masuk kawasan Masjid Istiqlal saat reuni akbar 2 Desember 2018 nanti, dengan alasan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Istiqlal yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Dengan demikian, maka pada tanggal 2 Desember 2018 tidak ada acara di Masjid Istiqlal, namun seluruh rangkaian kegiatan acara Reuni Akbar Mujahid 212 tetap dilaksanakan di Monas. Bagi yang mau ke Masjid Istiqlal, silahkan saja, demikian Panitia Reuni Mujahid 212 mengklarifikasi. (des)