JAKARTA (Panjimas.com) — Jelang Reuni Mujahid 212 yang akan digelar di Lapangan Monas, banyak berita yang beredar di media sosial terkait susunan kepanitiaan dan cara reuni 212.
“Konferensi pers adalah bagian dari klarifikasi panitia reuni akbar Mujahid 212. Banyak berita-berita hoax tentang susunan kepanitiaan dan cara, yang ingin mendeskreditkan panitia,” kata Ustaz Bernard Abdul Jabar, salah satu Panitia Reuni Mujahid 212 dalam jumpa pers di Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Jakarta, Rabu (28/11/2018) lalu.
Ada juga spanduk-spanduk yang mendeskreditkan Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan reuni 212. “Kami tegaskan berita-berita itu adalah hoax, padahal kami belum merilis susunan panitia reuni dan acara. Berita-berita hoax yang beredar sengaja dibuat untuk mengkisruhkan suasana dan menghmbat kerja panitia,” tandas Ustaz Bernard.
Dalam kesempatan itu, Panitia Reuni Akbar Mujahid 212 mengklafikasi berita-berita hoax yang beredar di media sosial:
Pertama, kami tidak membuat dan menyebarkan Susunan Panitia dan Susunan Acara baik berupa gambar atau tulisan seperti yang tersebar di media sosial.
Kedua, tidak pernah membuat dan menyebarkan proposal untuk umum. Adapun proposal dibuat terbatas dan hanya untuk kalangan khusus secara pribadi serta mempunyai ciri, warna dan gambar yang khusus.
Ketiga, gambar digital (meme) untuk penggalangan dana/Infaq Perjuangan yang resmi dari Panitia adalah yaitu Rekening Bank Syariah Mandiri atas nama Ust. Supriyadi or Ust. Bernadus Doni Y dengan Nomor rekening : 7123 979 154.
Secara keseluruhan, kata Ustaz Bernard, proses perizinan, dan surat pemberitahuan kepada pihak kepolisian sudah dilakukan. Begitu pula izin tempat berlangsungnya acara di Monas, sudah dikeluarkan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah memberikan ini. Jadi acaranya tetap akan dilaksanakan di Monas.
“Nggak benar kalau dibilang acara reuni Mujahid 212 tidak ada izinnya. Proses pelaksanan perizinan sudah selesai. Kami akan melakukan koordinasi dengan pihak aparat di Mabes Polri. Pihak kepolisian akan mengamankan acara ini. Adapun penanggungjawab reuni Mujahid 212 adalah Ustaz Slamet Ma’arif,” jelas Ustaz Bernard.
Walau hambatan terus berlangusng, penggembosan dimana-mana masih terjadi, termasuk pengembalian kereta dan pembatalan bus secara mendadak. “Ada pula oknum aparat yang mendatangi simpul-simpul kami dengan berbagai alasan, seperti hati-hati dengan reuni 212 nanti akan rusuh, disusupi, hingga bayaran dari partai politik tertentu,” ujar Ustaz Bernard.
Penggembosan yang lain adalah dengan cara mengadakan kegiatan dengan hari dan jam yang sama di berbagai daerah. Tujuannya agar para Alumni 212 tidak datang ke Jakarta. “Selama tiga tahun, mulai dari reuni 1 dan 2, selalu saja ada penggembosan. Kami sudah lakukan koordinasi dengan Mabes Polri agar tidak ada lagi penghadangan di tengah jalan. Kami juga berkoordinasi dengan Pimpinan DPR,” jelas Ustaz Bernard. (des)