BANTUL (Panjimas.com) – Disela-sela Muktamar ke-XVII Pemuda Muhammadiyah di Bantul, Yogjakarta, Calon ketua umum Pemuda Muhammadiyah Ahmad Fanani menegaskan, dana kegiatan Kemah dan Pemuda Islam 2017 merupakan dana hibah yang diberikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Pemuda Muhammadiyah menanyakan balik terkait keterangan kepolisian yang menyebut adanya data fiktif dalam laporan keuangan dana Kemah Pemuda Islam Indonesia. “Fiktifnya di bagian mana?” kata Fanani yang ketika itu menjabat sebagai ketua panitia acara kemah Pemuda Islam Indonesia 2017.
“Penyelenggaranya teman-teman GP Ansor, makanya penyelenggaraannya lebih besar. Tadi banyak yang tanya kenapa besarannya lebih besar untuk Ansor, kenapa besarannya berbeda, jatahnya kan sama Kemenpora karena yang ngasih Kemenpora,” lanjut Fanani di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, DIY, Senin (26/11).
Fanani menjelaskan, dana tersebut merupakan anggaran untuk transportasi Pemuda Muhammadiyah untuk mengikuti acara kemah tersebut. “Yang jelas kami tidak mau menerima sebagai penyelenggara. Kami datang saja, hadir, nanti silakan difasilitasi. Kami diberi anggaran mobilisasi, mobilisasi kan transpor tergantung kebutuhannya,” lanjutnya.
Seperti diketahui, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan, telah dilakukan penyelidikan terkait penyelewengan dana dalam kegiatan Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia 2017 lalu.
Pihaknya telah melakukan sejumlah pemeriksaan awal dan kepolisian menemukan adanya dugaan korupsi dalam anggaran kegiatan tersebut. Jumlahnya bahkan diperkirakan mencapai hingga Rp 2 milliar yang diduga ada data fiktif dalam laporan keuangan. (des)