NEW YORK, (Panjimas.com) — Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak pengendalian dan solusi damai atas insiden dan ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina di Laut Hitam, Selasa (27/11).
“Sekretaris Jenderal mendesak kedua pihak untuk mengendalikan diri dan mengambil langkah-langkah tanpa penundaan untuk meredakan dan mengurangi ketegangan melalui semua cara damai yang tersedia,” pungkas juru Sekjen PBB, dikutip dari Anadolu Agency.
Antonio Guterres menekankan pentingnya menghindari risiko eskalasi lebih lanjut.
“Kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina dalam batas-batas yang diakui secara internasional, sesuai dengan resolusi Majelis Umum dan Dewan Keamanan yang relevan, juga harus dihormati sepenuhnya,” tuils pernyataan itu.
Angkatan Laut Ukraina Ahad (25/11) lalu menuduh Rusia melepaskan tembakan ke kapal perangnya di Krimea. AL Ukraina menegaskan bahwa anggota awaknya terluka dan kapal-kapalnya disita.
Rusia mengatakan kapal-kapal itu telah mengabaikan panggilan untuk berhenti ketika mereka bergerak dari Odessa ke Pelabuhan Mariupol.
Militer Rusia menyita kapal-kapal itu dan mengatakan tiga prajurit Ukraina terluka dalam insiden tersebut.
Namun, para pejabat Ukraina mengklaim bahwa ada enam prajurit yang terluka.
Ketegangan antara Rusia dan Ukraina telah terjadi sejak 2014, ketika Rusia mengambil alih wilayah Krimea melalui sebuah referendum yang dinilai kontroversial.
Ukraina juga menyalahkan Rusia atas kekerasan separatis di wilayah Timur negaranya yang berada dekat perbatasan dengan Rusia.[IZ]