JAKARTA (Panjimas.com) – Sepulang dari acara Maulid Nabi Saw, kendaraan yang membawa santri pondok pesantren Miftahul Huda melaju kencang dan menabrak pembatas jalan layang (flyover) Jalan Boulevard Green Lake, Kota Tangerang, Banten, pada Minggu (25/11) kemarin. Akibatnya, tiga orang tewas dalam peristiwa tersebut, sementara 20 lainnya terluka.
Ketiga penumpang tewas tersebut adalah Syaif Ali Maulana (14), Mahmud Hanafi (16), dan Sofyan (15). Mereka diketahui masih pelajar. Sementara itu, korban yang kini menjalani perawatan di RS mengalami luka di dada, bahu, tangan, siku, dan di panggul. Mereka yang terluka tersebut hingga Minggu malam masih menjalani perawatan intensif di RSD Bhakti Husada dan RS Sari Asih.
Sedangkan sopir kendaraan pikap yang membawa rombongan santri dan menabrak flyover Jalan Boulevard Green Lake, Kota Tangerang, Banten, mengalami luka parah. Sopir itu masih dirawat di rumah sakit dan belum bisa dimintai keterangan.
Para santri asal Ponpes Miftahul Huda pimpinan KH Noval ini mengalami kecelakaan di Cipondoh setelah menghadiri acara maulid di Ponpes Pimpinan KH Rosyid, di Karang Tengah, Kota Tangerang.
Polisi menyebut, saat kendaraan terbalik, 20 orang penumpang terlempar keluar. Warga dan polisi segera menyelamatkan para penumpang yang terpelanting dari bak pikap nahas itu.
“Informasi dari masyarakat bahwa kendaraan Kijang bak terbuka melaju cukup kencang dari arah Metland, Ciledug mengarah ke Green Lake, dan pada saat melintas fly over dan kondisi jalan berbelok dan menurun kendaraan tersebut kehilangan kendali sehingga menabrak pembatas jalan sebelah kiri,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam keterangannya.
Guru, rekan dan keluarga memadati pemakaman Ahmad Sofyan Sohri (15), salah satu korban kecelakaan santri di Cipondoh, Tangerang. Santri pondok pesantren Miftahul Huda dimakamkan di Pemakaman Umum Karang Mulya, Karang Tengah.
Kapolres Tangerang Kota, Kombes Harry Kurniawan, bersama Ditlantas Polda Metro Jaya berjanji akan mengawal kasus ini sampai tuntas. “Saya sudah perintahkan seluruh jajaran untuk dampingi. Mulai dari santri dan korban yang meninggal, ini harus kita kawal,” kata Harry usai memakamkan jenazah Sofyan, Senin (26/11). (des)