TURKMEN, (Panjimas.com) — Warga Turkmenistan Suriah memutuskan untuk bersatu di bawah satu bendera.
“Kekuatan terbesar kami untuk masa depan adalah persatuan kami. Sekarang kami memiliki sebuah bendera. Bendera ini akan mewakili dan menyatukan kami,” pungkas Ketua Parlemen Turkmenistan Suriah Muhammed Vecih Cuma dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (22/11) lalu.
Vecih Cuma mengatakan berkat dukungan Turki, kehidupan di daerah-daerah yang dibebaskan dari teroris telah berangsur normal.
Ia menambahkan bahwa masyarakat sipil telah diperkuat dan mereka baru saja mengadakan kongres untuk menetapkan bendera mereka di Cobanbey, di Barat Laut Suriah.
Sekitar 250 perwakilan dari Aleppo, Idlib, Bayirbucak, Raqqah, Hama, Homs, Tartus, Daraa, Golan dan Damaskus menghadiri kongres itu. Komandan Tentara Turkmenistan dan perwakilan masyarakat sipil juga turut hadir dalam kongres tersebut.
“Kami memenuhi keinginan rakyat kami dan menetapkan bendera bersama,” ujar Vecih Cuma.
Bendera itu terdiri dari tiga warna, warna biru melambangkan bangsa Turk, merah melambangkan darah para martir, putih berarti nilai-nilai manusiawi, dan bulan sabit dan bintang untuk Islam.
Orang-orang Turkmen Suriah adalah warga Suriah dengan identitas budaya Turk, yang sebagian besar menetap di Suriah dan Irak, di mana mereka tinggal bersama populasi Arab dan Kurdi yang besar.
Komunitas Turkmen, yang mencakup Muslim Sunni dan Syiah, memiliki hubungan budaya yang erat dengan Turki.[IZ]