MALANG, (Panjimas.com) – Sandiaga Salahudin Uno melihat langsung kampung sentra industri tempe dan kripik tempe Sanan Malang, Jawa Timur, Jumat (23/11/2018). Para pengusaha langsung meminta kepada Sandi agar bisa memproduksi kedele Indonesia, dan menghentikan ketergantungan pada kedele impor.
“Saya berharap kalau Pak Sandi jadi Wakil Presiden bisa membuat bibit unggul untuk kedele. Sehingga kita tidak tergantung lagi dengan bahan baku impor. Dulu masih ada lima pemain impor, Amerika Serikat, Kanada, Mexico, India dan Cina. Namun sekarang hanya Amerika Serikat yang impor. Kalau dolar tinggi jelas berdampak langsung pada kami, pelaku usaha tempe ini,” terang Ketua Paguyuban Keripik Tempe Sanan Arif.
Sekitar 800 keluarga dan 2000 pekerja menggantungkan hidupnya pada tempe, di Kampung Sanan. Rata-rata Kampung Sanan menghabiskan 30 ton kedele setiap harimya dan menghabiskan sekitar 1500 tabung gas melon perhari.
“Pesan kami yang lain pak, tolong banget jangan mencabut subsidi gas pak. Jika subsidi dicabut, pasti akan berdampak pada industri tempe di Sanan,” jelas Arif.
Kampung ini juga sudah memaksimalkan semua limbah yang dihasilkan dari tempe bermanfaat dan punya nilai ekonomis. Perasannya dijadilan nata de soya atau disebut dengan nata de irengan, kulit kedele dijadikan pakan sapi.
Sandi melihat langsung proses pembuatan kripik di kampung Sanan. Dari pemotongan tempe, menggoreng tenpe hingga pengemasan.
Calon wakil oresiden nomor urut 02 ini juga sempat ikut memotong tempe dengan manual. Jenis tempe yang dipotong adalah jenis tempe yang disebutnya sebagai tempe teropong.
“Akhirnya saya menemukan juga tempe setipis atm. Tempe ini dipotong-potong setipis kartu atm sebelum digoreng,” canda Sandi.
Sandi berjanji, jika terpilih akan menggenjot produksi tempe di Indonesia. Agar produksi kedele dan harga kedele tidak tergantung pada fluktuasi pergerakkan mata uang asing.
“Saya dan Pak Prabowo berkomitmen untuk tidak tergantung dengan bahan baku impor. Kami akan mencoba menfaatkan sumber daya alam untuk mensejahterakan masyarakat. Insya Allah jika amanat menjadi pelayan masyarakat Indonesia jatuh kepada Prabowo Sandi. 2019 akan kami ubah deregulasi ekonomi untuk gerakan ekonomi rakyat,” papar Sandi. [ES]