NEW YORK, (Panjimas.com) — Turki mendesak reformasi di tubuh Dewan Keamanan PBB, Selasa (20/11). Turki pun menyerukan perluasan jajaran keanggotaan di DK PBB.
“Dewan Keamanan akan lebih representatif dan responsif jika reformasi meningkatkan jumlah kursi yang dipilih dan memberi kemungkinan bagi semua negara anggota,” ujar Feridun Sinirlioglu, Perwakilan Tetap Turki untuk PBB, dalam debat Majelis Umum PBB tentang rencana reformasi Dewan Keamanan.
Sinirlioglu mengatakan bahwa hak veto anggota tetap Dewan Keamanan hanya melayani kepentingan nasional mereka yang memiliki hak istimewa.
Dia mengatakan hak ini adalah alasan mengapa Dewan Keamanan sering tidak dapat memenuhi tugasnya dan gagal melakukan intervensi tepat pada waktunya untuk menghindari krisis.
“Hak veto membuat Dewan Keamanan kehilangan fungsinya, tidak akuntabel dan tidak demokratis, mengikis kepercayaan pada PBB dan multilateralisme,” tambahnya.
Dia menekankan bahwa hasil dari proses reformasi seharusnya tidak menciptakan badan PBB yang stagnan dan tidak progresif, menyatakan bahwa diperlukan pendekatan yang komprehensif dan inklusif untuk mencegah hal ini.
Sinirlioglu menggarisbawahi bahwa hasil reformasi harus diterima oleh semua negara anggota, mengatakan bahwa ini adalah satu-satunya cara bagi Dewan Keamanan untuk menjadi lebih representatif, lebih demokratis, lebih bertanggung jawab, dan lebih efektif.
Sang duta besar menyalahkan kurangnya kemajuan dalam proses reformasi pada dorongan untuk meningkatkan jumlah anggota tetap – bukan anggota terpilih – di Dewan Keamanan.
Dia mengatakan bahwa upaya untuk menambah anggota tetap dengan hak veto telah mengikis perdebatan reformasi.
Menurut Sinirlioglu, jika kinerja negara-negara anggota tunduk pada pemilihan berkala, Dewan Keamanan akan lebih bertanggung jawab.
“Kolaborasi yang baik dari anggota sementara dan permanen akan membuat Dewan Keamanan lebih efektif dengan meningkatkan proses pengambilan keputusan,” tambahnya.
Sinirlioglu menekankan bahwa Dewan Keamanan PBB harus memenuhi misinya sebagai badan PBB utama yang bertanggung jawab untuk perlindungan perdamaian dan keamanan internasional.
Dia juga menyerukan semua negara anggota untuk bekerja sama dalam proses reformasi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah lama menganjurkan reformasi struktur Dewan Keamanan dengan menggunakan motto “Dunia lebih besar dari lima negara.”[IZ]