RAMALLAH, (Panjimas.com) — Puluhan pengunjuk rasa menderita gangguan pernafasan akibat gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan zionis Israel saat aksi unjuk rasa para jurnalis di Tepi Barat, Palestina.
Tentara Israel menggunakan gas air mata untuk membubarkan aksi protes para jurnalis Palestina itu, yang digelar di pos pemeriksaan Qalandia di Yerusalem Timur bagian Utara, demikian menurut laporan Anadolu Agency.
Sejumlah wartawan dilaporkan terluka selama aksi protes.
Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyusul adanya pembatasan Israel terhadap akses para jurnalis Palestina di wilayah pendudukan.
Menurut Organisasi Sindikat Jurnalis Palestina, otoritas Israel semakin membatasi pergerakan para wartawan Palestina dalam melakukan kerja-kerja jurnalistiknya.
Pusat Palestina untuk Pengembangan dan Kebebasan Media (MADA) memperkirakan bahwa pasukan Israel telah melakukan 833 serangan terhadap kelompok-kelompok media dan personil jurnalis di Tepi Barat dan Jalur Gaza sejak tahun 2016.
Sementara itu, tiga orang Palestina mengalami luka-luka akibat peluru Israel selama aksi protes di kota Urif, Tepi Barat, menurut Bulan Sabit Merah Palestina (PRC).
Puluhan pengunjuk rasa juga menderita sesak napas akibat gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Israel selama aksi tersebut, jelas PRC.[IZ]