GAZA, (Panjimas.com) — Warga Palestina berkumpul di wilayah perbatasan Gaza untuk berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa “The Great Return of March” pada Jumat ke-34, meskipun Israel menggunakan kekerasan pada aksi-aksi sebelumnya.
Juru bicara Hamas, Hazim Qasim mengatakan rakyat Palestina akan terus mendatangi perbatasan Gaza-Israel untuk menekankan pesan “blokade akan terpatahkan dengan unjuk rasa damai di perbatasan”, dikutip dari Anadolu Agency.
Hazim Qasim percaya bahwa masyarakat Gaza memiliki kekuatan untuk mematahkan blokade, mereka mendukung perlawanan dan bertekad akan memenangkan perjuangan melawan penjajahan Israel suatu saat nanti.
Jubir Hamas mengungkapkan, aksi demonstrasi menjadi pesan yang jelas bahwa masyarakat menolak normalisasi dengan penjajah.
“Israel adalah musuh dari seluruh umat dan normalisasi dengan mereka sama seperti mendorong Israel untuk melanjutkan blokade dan serangan-serangannya,” tukas Qasim.
Selama tujuh bulan terakhir, warga Palestina di Gaza telah melakukan unjuk rasa rutin di sepanjang zona pembatas Gaza-Israel untuk menuntut hak pulang ke kampung halaman mereka di Palestina yang bersejarah, dari mana mereka diusir pada 1948.
Mereka juga menuntut diakhirinya blokade 12 tahun Israel di Jalur Gaza, yang telah menghancurkan ekonomi dan menyebabkan dua juta penduduknya krisis komoditas pokok.
Sejak unjuk rasa dimulai pada 30 Maret tahun ini, lebih dari 200 orang Palestina tewas dan ribuan lainnya terluka karena serangan pasukan Israel dari sepanjang sisi lain dari zona pembatas.[IZ]