JAKARTA (Panjimas.com)— Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), terdapat lima ulama yang menjadi panutan masyarakat yang berpotensi dapat menyumbangkan pengaruh mereka terhadap suara pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Mengacu pada hasil survei, Ustaz Abdul Somad (UAS) menduduki peringkat teratas sebagai ulama yang diikuti masyarakat. “Gaya-gaya dakwah Ustadz Abdul Somad sedikit banyak memengaruhi tingginya masyarakat yang mengikuti imbauannya,” kata peniti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ikrama Masloman, di Jakarta, belum lama ini (14/11).
Metodologi survei menggunakan multi random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka atau memakai kuesioner dengan margin of error sekitar 2,8 persen.
Ikram mengungkapkan, sebanyak 30,2 persen masyarakat mengikuti imbauan UAS. Sebesar 59,3 persen pernah mendengar tokoh agama tersebut dan 82,5 persen dari mereka menyukai ketokohan UAS.
Mengacu pada angka tingkat imbauan tersebut, sebanyak 38,6 persen mengaku memberikan suara mereka kepada pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan 54,3 persen menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sedangkan, 7,1 persen menjawab tidak tahu.
Ikram mengatakan, tingginya masyarakat yang mendengarkan imbauan UAS dan kemudian menyatakan memilih pasangan calon (paslon) nomor urut 02 menyusul kedekatan UAS dengan Ijtima Ulama. UAS, dia melanjutkan, bahkan sempat masuk dalam bursa pendamping capres Prabowo.
Ulama berpengaruh kedua adalah Ustaz Arifin Ilham dengan 25,9 persen masyarakat mengikuti imbauannya. Menurut hasil survei, 59,3 persen pernah mendengar nama Arifin Ilham dan 84,4 persen menyukainya.
Berpaku pada angka tingkat imbauan tersebut, sebanyak 48,7 persen mengaku memilih Jokowi-Ma’ruf dan 45,7 persen menyatakan dukungan kepada Prabowo-Sandi. Sedangkan, 5,6 persen responden menyatakan belum memutuskan arah dukungan mereka.
Tokoh agama lain yang juga berpengaruh adalah Ustadz Yusuf Mansur (YM). Sebesar 24,9 persen mengikuti imbauan YM dengan tingkat kesukaan mencapai 84,9 persen. Responden yang pernah mendengar namanya sebesar 57,2 persen.
Menilik pada angka tingkat imbauan tersebut, sejumlah 49 persen responden menyatakan dukungan kepada paslon nomor urut 01 dan 44,4 persen kepada paslon nomor urut 02. Sedangkan 6,6 persen menyatakan belum memutuskan dukungan yang akan mereka berikan.
Tokoh agama lainnya adalah Abdullah Gymnastiar (AA Gym). Tokoh agama asal Bandung itu memiliki tingkat kesukaan 79,7 persen dengan 23,5 persen mengikuti himbauannya. Sementara, sebesar 69,3 persen pernah mendengar namanya.
Sebanyak 49,2 persen pengikut AA Gym mengaku mendukung capres pejawat dan 46,2 persen yang mengaku mendengarkan imbauannya menyatakan dukungan terhadap kubu lawan. Sedangkan, sebanyak 4,6 persen menyatakan tidak tahu.
Tokoh agama kelima yang juga didengar imbauannya oleh masyarakat adalah Habib Rizieq Shihab (HRS). Imbauan Pentolan Front Pembela Islam (FPI) diikuti oleh 17 persen responden. Adapun tingkat kesukaan 52,9 persen dan pernah mendengar namanya 53,4 persen.
Berpatokan pada angka tingkat imbauan tersebut, sebanyak 31,5 persen memilih Jokowi-Ma’ruf dan 63 persen mendukung Prabowo-Sandiaga. Sementara 5,5 persen lainnya mengaku belum menentukan pilihan.
Berpacu pada hasil survei, Ikram mengungkapkan, pasangan Jokowi-Ma’ruf masih unggul di kalangan yang mendengarkan imbauan ulama. Dia melanjutkan, Jokowi-Ma’ruf juga menang di pemilih yang tidak mendengarkan imbauan ulama. “Hampir sama jumlahnya dengan di kalangan pemilih yang mendengarkan imbauan ulama,” katanya.
Menurut Ikrama, tokoh agama memiliki pengaruh kuat secara merata di semua segmen pemilih. Dia mengatakan, 51,7 persen pemilih menyatakan jika mereka sangat mendengar imbauan dari tokoh agama. Sedangkan, dia melanjutkan, tokoh lainnya, semisal, politisi, pengamat, pengusaha, akademisi, hingga aktris terkenal hanya di bawah 12 persen.
Menaggapi hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA, Ustaz Abdul Somad mengatakan, tidak ada arti penting sama sekali dari survei demikian. “Biarkan saja, akhi. Diamkan saja,” kata Ustaz Abdul Somad kepada republika online, Jumat (16/11). (des)