JAKARTA (Panjimas.com) – Ketua Biro Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Pimpinan Pusat Muhammadiyah KH Muhyiddin Junaidi menjelaskan maksud kedatangan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi ke Muhammadiyah.
Bertempat di gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Duta Besar Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi disambut oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. Anwar Abbas, Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah Dr. Abdul Mukti, dan Ketua Biro Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Pimpinan Pusat Muhammadiyah KH. Muhyiddin Junaidi.
“Acara ini dalam rangka kunjungan silaturahim,” kata KH Muhyiddin Junaidi kepada Panjimas.com, di gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/11) siang.
Menurut KH Muhyiddin, dalam pertemuan tersebut Dubes Arab Saudi dan para pimpinan Muhammadiyah membahas sejumlah masalah.
“Pertama, kita bertanya tentang larangan warga Palestina untuk pergi haji tahun depan, kedua kasus Jamal Khashoggi, hukuman mati TKW, masalah Habib Rizieq, dan lain-lain,” terang KH Muhyiddin.
Usai pertemuan tersebut, kata KH Muhyiddin, Pimpinan Muhammadiyah meminta agar Dubes Saudi untuk Indonesia memberikan penjelasan kepada wartawan terkait tiga hal yang belakangan menjadi pembicaraan di Indonesia.
Ketiga hal itu ialah proses hukum yang melibatkan Habib Rizieq di Arab Saudi, hukuman mati kepada Tuti Tursilawati, dan terkait isu pelarangan jamaah haji dari Palestina.
Hal senada diungkapkan, Duta Besar Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi ketika jumpa pers di gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.
“Kunjungan saya kali ini untuk tali silaturahim kemudian membahas sejumlah masalah,” kata Duta Besar Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi kepada wartawan, Selasa (13/11) siang. [DP]