RAMALLAH, (Panjimas.com) — Presiden Palestina Mahmoud Abbas baru-baru ini mengatakan adanya serangkaian konspirasi yang dirancang untuk menjatuhkan Palestina.
“Palestina sedang melalui masa-masa sulit,” pungkas Abbas usai meletakkan karangan bunga di makam pemimpin ikonik Yasser Arafat di Tepi Barat, Ramallah.
“Mereka tidak menginginkan negara atau entitas bagi rakyat kami. Kami akan terus berjuang sampai hak-hak rakyat Palestina untuk memutuskan nasib mereka dan membangun negara merdeka, dapat tercapai” tandasnya, dikutip dari Anadolu.
Desember tahun lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuai kecaman dunia internasionalsetelah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Yerusalem masih menjadi poros konflik Timur Tengah, karena Palestina mengharapkan Yerusalem Timur – yang diduduki oleh Israel sejak 1967 – pada akhirnya dapat berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina merdeka.
Untuk menandai 14 tahun kematian Arafat, Palestina mengadakan sejumlah kegiatan di Tepi Barat dan Jalur Gaza, Ahad (11/11).
Pada 11 November 2004, Yasser Arafat meninggal dunia di Prancis –dalam situasi yang mencurigakan– di usianya yang ke-75. Hingga sekarang, beberapa dokter tidak dapat menentukan penyebab pasti kematiannya.
Warga Palestina menuding Israel meracuni Yasser Arafat.[IZ]